
SURABAYA (Lenteratoday) - Setelah menyatakan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, Partai Bulan Bintang (PBB) menyodorkan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, sebagai bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor, mengatakan alasan mengusulkan nama Yusril didasari pandangan bahwa Yusril merupakan sosok yang berkomitmen dan memiliki jiwa negarawan. "Pak Yusril juga pakar hukum tata negara yang pas bersanding dengan Bapak Prabowo Subianto," kata dia.
Dalam kesempatan deklarasi dukungan PBB pada Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024, Yusril mengatakan, dukungan kepada Prabowo merupakan keputusan musyawarah internal partai.
"Kami sudah musyawarah dan memutuskan, keputusan yang diambil bersama Dewan Pimpinan Pusat PBB untuk mencalonkan Bapak Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di 2024," kata Yusril di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/9/2024).
Ia pun mengungkap alasan menjatuhkan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu. Menurut dia, Prabowo memiliki rekam jejak pada bidang pertahanan dan pengalaman terjun langsung di dunia militer.
Dia menandaskan bahwa Menteri Pertahanan tidak hanya paham soal sistem pertahanan negara saja, namun juga memahami unsur sosial, stabilitasi politik, dan persoalan hukum. Tiga poin itu, kata Yusril, merupakan persoalan umum yang kini tengah dihadapi Indonesia.
Lebih lanjut, Yusril mengatakan bahwa pengalaman di bidang militer dan jabatan sebagai Menteri Pertahanan juga menjadikan Prabowo memahami wilayah Indonesia beserta segala potensi sumber daya manusia dan alamnya.
"Indonesia ini negara besar, kalau naik pesawat dari Aceh ke Papua itu sama jaraknya dengan Jakarta ke Saudi, kemudian dari Jakarta ke Papua itu sama jaraknya seperti Jakarta ke Tokyo dan penduduk Indonesia hampir 300 juta, potensi ekonominya luar biasa," tutur dia.
Sementara Partai Gerindra menanggapi usulan PBB agar Yusril menjadi cawapres Prabowo. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mereka menghormati usulan tersebut.
"Tentu saja kami menghormati tokoh-`tokoh yang diajukan oleh partai politik tersebut sebagai calon wakil presiden," kata Ahmad Muzani di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/9/2023) sore.
Dia menandaskan bahwa usulan tersebut merupakan sebuah kewajaran. Sebab setiap partai politik pendukung yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) sama-sama memiliki pandangan tersendiri.
Akan tetapi partai-nya tak mau menjadikannya sebagai persoalan, sebab segala keputusan tetap dikembalikan kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut sama seperti yang disampaikan oleh Sekjen PBB Afriansyah Noor.
"Tadi disampaikan oleh Pak Ferry keputusan untuk mendukung, untuk menentukan calon wakil presiden diserahkan kepada Pak Prabowo," ucapnya. (*)
Sumber : Tempo | Editor : Lutfiyu Handi