09 April 2025

Get In Touch

Plasma Convalescent, Harapan Baru Kesembuhan Covid-19

Dr Joni, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.
Dr Joni, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

Surabaya – Metode pengobatan menggunakan plasma darah (Plasma Convalescent) menjadi harapan baru untuk kesembuhan para pasien positif covid-19. Meski saat ini, metode pengobatan itu masih pada tahap percobaan medis (medical trial), namun sudah menunjukkan efektiftas dalam mengobati pasien covid-19.

Untuk pengembangan metode Treatment Plasma Convalescent ini,dibutuhkan para pendonor darah dari para pasien covid-19 yang sudah berhasilsembuh (surveillances). Dari darah mereka akan diambil plasma daerahnya atau PlasmaConvalescent dimana di dalam plasma itu ada anti body yang sudah  mampu melawan covid-19.

Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya yang juga menjabat sebagaiKetua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr JoniWahyuhadi mengatakan bahwa dari hasil donor para surveillances ini akan diolahmenggunakan treatment tertentu untuk kemudian diambil plasmanya. Plasma iniyang akan disuntikkan ke para pasien covod-19 khususnya pada mereka yang masukkategori berat dan sangat berat.

Plasma yang sudah mengandung anti body terhadap covid-19 iniakan membantu pembentukan anti body pada parsien tersebut untuk kemdian lemawansusu. “Tentu yang kami butuhkan adalah donor plasma dari pada surveillances, kemudianjenis darahnya juga harus sama dengan jenis darah pasien covid-19 yang akan mendapatkandonor plasma tersebut,” tandas Joni.

“Alhamdulillah sudah ada 20 calon pendonor plasma darah yangmendaftar ke RSUD dr Soetomo. Sudah ada 3 pendonor yang diproses untuk diambilplasma darahnya,” kata pria yang setiap hari mendampingi Gubernur JatimKhofifah Indar Parawansa dalam penanganan kasus covid-19 ini.

Joni menjelaskan bahwa untuk pengambilan darah ini tidak mudah.Sebab pada tahap awal harus dilakukan screeningnya cukup ketat. Diantaranya dillakukanrapid test dan PCR test, kemudian memastikan pendonor terbebas dari HIV/AIDS,TBC, Sipilis maupun Hepatitis, serta tingkat antibody yang dimiliki minimal sepertigaratus.

“RSUD dr Soetomo merupakan salah satu dari 10 rumah sakit diIndonesia yang sudah ditunjuk Kemenkes untuk ikut protocol plasma convalescentdalam penanganan pasien Covid-19. Kami targetkan ada 103 plasma theraphy diJatim, namun saat ini baru dapat 7 orang yang telah menggunakan treatment plasaconvalescent,” ungkap Joni.

Sebelumnya, RSUD dr Soetomo Surabaya mendapat bantuan plasmadarah dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta sebanyak 21 bag. Plasma tersebut sudahdigunakan untuk 6 pasien dan masing-masing pasien rata-rata membutuhkan 3 bag.“Kami juga mendapat kiriman 1 bag lagi berisi 3 dari RSPAD Jakarta,” imbuhnya,Jumat (5/6/2020) malam.

Sementara itu, Dirut RSUD Syaiful Anwar (RSSA) Malang, drKohar Hari Santoso juga cukup berharap dengan motede Treatment PlasmaConvalescent ini. Bahkan pihkanya juga sudah menggunakan metode plasmaconvalescent dari 2 orang pendonor. “Sudah kami ujicobakan ke satu pasienCovid-19 yang kondisinya parah, setelah kami berikan 3 kali plasma darah dalamsehari masing-masing sebanyak 200 cc, Alhamdulillah pasien tersebut besoknyamembaik sehingga tak perlu menggunakan ventilator lagi,” kata dokter yang jugamenjabat sebagai Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 Jatim.

Kohar juga mengatakan bahwa RSSA Malang juga sudah bisa untuk melakukan treatment Plasma Convalescent dari para pendonor hingga akhirnya bisa diberikan pada para pasien covid-19 yang sudah parah.

Untuk itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan pada para pasien covid-19 yang sudah sembuh (surveillences) untuk turut mendonorkan plasma darah mereka. Langkah ini dilakukan untuk membantu percepatan kesembuhan pasien-pasien covid-19. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.