
SURABAYA (Lenteratoday) - Tarmuji, Caleg DPRD Kota Surabaya Dapil 2 Fraksi PDI Perjuangan jalan sehat dan senam bersama warga Kelurahan Ploso dan Kelurahan Pacar Kembang pada Minggu (20/8/2023). Masih dalam memperingati HUT RI Ke-78, ia menyampaikan pesan kepada warga seputar tantangan kemerdekaan.
Kegiatan dilakukan di lokasi terpisah. Bersama warga Ploso, jalan sehat dan senam diadakan di Jl. Ploso 1, sedangkan bersama warga Pacar Kembang dilaksanakan SICITA (Senam Cinta Tanah Air Untuk Indonesia Raya) di Jl. Kedung Tarukan nomor 122.
"Tujuannya adalah bagaimana sih kita ini merdeka tidak hanya jiwanya, tapi juga raganya," ungkap Tarmuji.
Dalam kesempatan ini, tak hanya jalan sehat, SICITA, serta bagi-bagi doorprize, namun ia juga menyampaikan tantangan kemerdekaan utamanya soal lapangan pekerjaan. Menurutnya, dengan usia Indonesia ke 78 ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi masyarakat, utamanya pengangguran dan kemiskinan. Sehingga ia sangat menyoroti soal lapangan pekerjaan.

"Nah saya punya gagasan Surabaya Nyambut Gawe. Bagaimana itu bisa menjadi solusi untuk masyarakat, misalnya untuk peningkatan keahlian, memperluas jejaring tenaga kerja, sekaligus menumbuhkan wirausaha baru. Itu yang saya sampaikan, tantangan kemerdekaan kita," ungkapnya.
Saat berkegiatan di Kelurahan Pacar Kembang, Tarmuji disapa oleh Emilia Rose, peserta SICITA yang memiliki usaha Lembaga Khusus Pelatihan (LKP) menjahit yang bernama LKP Rose. Wanita yang kerap disapa Bunda Rose tersebut mengajak Tarmuji kunjungi LKP miliknya yang berada di Kedung Tarukan nomor 124 Surabaya, dan menunjukkan hasil dari usahanya.
"Ini bisa dikolaborasikan dengan program Surabaya nyambut gawe. Kita harus dukung apa yang dilakukan bunda. Bisa buat seragam, baju pesta, baju muslim," ungkap Tarmuji.
Tarmuji memberikan motivasi kepada Rose untuk terus mengembangkan usaha kursusnya meski sempat turun drastis dilanda pandemi. Ia juga menegaskan, bahwa di Surabaya harus banyak memerkerjakan warga Surabaya sendiri.

"Ke depannya memang kita harus lebih semangat lagi, melatih para pemuda, agar pemuda Surabaya itu wani nyambut gawe, jangan sampai di daerah lain," ungkap Rose.
Ia mengatakan, meski sempat turun akibat pandemi, sampai sekarangpun ia masih membuka pelatihan ini. Ia juga mengakui bahwa lulusan pelatihan ini banyak yang berani membuka usaha sendiri. "Jadi kalau ada job saya panggil, dan mereka menerima," tutupnya.
Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi