20 April 2025

Get In Touch

Peternak Ayam di Kabupaten Kediri Mulai Beralih ke LPG Non-Subsidi

Proses penukaran tabung LPG bersubsidi dengan LPG non-subsidi ke psalah satu eternak ayam di Kabupaten Kediri..
Proses penukaran tabung LPG bersubsidi dengan LPG non-subsidi ke psalah satu eternak ayam di Kabupaten Kediri..

KEDIRI (Lenteratoday) - Imbauan Bupati Hanindhito Himawan Pramana kepada pelaku industri ternak ayam untuk tidak menggunakan LPG bersubsidi mulai direspon. Puluhan peternak ayam di Kabupaten Kediri berkomitmen mulai beralih ke LPG non-subsidi.

Penarikan tabung LPG bersubsidi dari peternak supaya beralih ke penggunaan LPG non-subsidi, Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri bekerjasama dengan Pertamina, Hiswana Migas dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Kediri.

Langkah yang diambil yakni para peternak ayam potong di Kabupaten Kediri mendapat pinjaman tabung non-subsidi supaya tidak terlalu terbebani di masa peralihan. Adapun harga LPG non-subsidi Pertamina memberikan harga paling rendah sekitar Rp16.700/kg.

Pendistribusian tabung LPG non- subsidi kepada peternak ayam di Kabupaten Kediri ini dimulai pada Minggu (13/8/2023) sore di Desa Joho, Kecamatan Wates. "Alhamdulilah sore ini sudah mulai terealisasi, khsususnya bagi peternak yang besok kebetulan ada check in DOC," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih.

Melalui upaya yang dilakukan, lanjut Tutik, bupati berharap para peternak yang sebelumnya masih menggunakan LPG bersubsidi mau beralih ke non-subsidi.

Hal ini sebagaimana Surat Edaran Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022 dimana sektor peternakan menjadi salah satu yang tidak diperbolehkan menggunakan LPG bersubsidi.

Sebagaimana diketahui, para peternak ayam menggunakan LPG sebagai pemanas DOC atau anakan ayam selama 14 hari di awal pemeliharaan.

Sejauh ini, dari sekitar 230 peternak ayam yang terdata di DKPP Kabupaten Kediri, sudah 60 peternak yang berada di 11 kecamatan mengajukan peralihan ke LPG non-subsidi.

"Ini patut kami apresiasi teman-teman peternak broiler yang kemarin telah mengajukan (peminjaman tabung) dan ini akan terus kami ditindaklanjuti," ungkapnya.

Bagi peternak yang akan menukarkan tabung melon ke non-subsidi menurut Tutik tetap akan dilayani. Adanya kolaborasi itu, pendistribusian elpiji non-subsidi akan dilakukan langsung ke peternak.

Sementara itu, Kepala Kadin Kabupaten Kediri, David Tompo Wahyudi menyebut kesediaan peternak di Kabupaten Kediri untuk mau beralih ke LPG non-subsidi patut diapresiasi.

"Yang menyatakan bersedia beralih dari elpiji bersubsidi ke non-subsidi baru di Kabupaten Kediri (untuk Jawa Timur), ini pionernya bisa untuk percontohan dan akan kita laporkan ke provinsi," tuturnya.

Untuk peminjaman tabung LPG non-subsidi itu, David mengungkapkan pihaknya telah menyediakan 3.200 tabung. Melalui peminjaman tabung itu, diharapkan peternak tidak merasa terbebani.

Di sisi lain, melalui kolaborasi yang dilakukan Pemkab Kediri bersama Kadin, Hiswana Migas dan Pertamina itu diharapkan tidak lagi terjadi kelangkaan LPG bersubsidi di masyarakat.

Sementara itu, Ali Mustofa, salah satu peternak ayam yang bersedia beralih ke LPG non-subsidi mengaku terbantu dengan kebijakan peminjaman tabung tersebut. Sebagai peternak, dia menyadari penggunaan LPG bersubsidi dilarang. "Peraturan kan sudah berubah (dilarang) jadi supaya lebih aman, mengikuti aturan yang ada," akunya.

Ali mengaku dmemelihara ayam dengan total kapasitas 5.000 ekor. Berdasarkan yang telah dijalankan untuk penggunaan LPG bersubsidi satu periode pemeliharaan, setidaknya membutuhkan 60 tabung. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.