08 April 2025

Get In Touch

Pertama di Malang Raya: Pemisahan Bayi Kembar Siam di RSSA Sukses

Proses operasi pemisahan bayi kembar siam A A oleh tim dokter RSSA Malang, Sabtu (12/8/2023) (Dok. Humas RSSA Malang)
Proses operasi pemisahan bayi kembar siam A A oleh tim dokter RSSA Malang, Sabtu (12/8/2023) (Dok. Humas RSSA Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Kali pertama di Malang Raya, tim dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, telah berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam, pada Sabtu (12/8/2023).

Direktur RSSA Malang, Dr. dr. M. Bachtiar Budianto, mengatakan bahwa operasi telah berjalan dengan lancar. Menurutnya, operasi dimulai pukul 09.05 WIB dan berlangsung selama satu jam, yang menghasilkan pemisahan atau separasi yang sukses dari bayi kembar siam A A.

"Persiapan memang cukup panjang, sejak tadi para tim medis kami sudah di kamar operasi sejak subuh. Pelaksanaan tadi itu jam 09.05, kemudian dalam waktu satu jam pukul 10.10 berhasil dilakukan operasi pemisahan," ujar dr. Bachtiar, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (12/8/2023).

Dalam kesempatannya, dr. Bachtiar juga menjelaskan bahwa operasi ini merupakan hasil persiapan yang matang dan kolaborasi yang sinergis antara tim medis yang ahli. Tim dokter yang tergabung dalam Tim Kembar Siam, menurutnya berasal dari berbagai spesialis, seperti anestesi, bedah plastik, dan bedah saraf, yang bekerja bersama dalam suksesnya operasi ini.

"Tentu operasi kembar siam ada kesulitan kesulitan tapi alhamdulillah para dokter ahli kita dari RS Soetomo juga sudah mengantisipasi berbagai kesulitan dan alhamdulillah bisa teratasi. Tim nya kan memang lengkap mulai anastesi, dokter bedah plastik, kemudian dokter bedah saraf juga," jelasnya.

Lebih lanjut, setelah dilakukannya separasi, sambung Bachtiar, bayi A A akan menjalani proses penjahitan kulit dan pemulihan. Menurutnya, dalam tahap pemulihan nanti, tim dokter akan rutin untuk melakukan observasi pada kedua bayi tersebut.

"Recovery tergantung kondisi, meskipun sudah stabil kita tetap melakukan observasi sampai nanti dari tim dokter sudah mengatakan kondisi stabil. karena ini proses masih berlangsung. Nanti dilakukan ekstubasi untuk melepas alat bius kemudian bagaimana setelah itu di ruang recovery yang kita prediksi insyaallah membaik 1-2 hari," tambahnya.

Di akhir, Bachtiar juga menyampaikan bahwa teknologi modern juga menjadi aspek keberhasilan dalam operasi ini. Menurutnya, dengan penggunaan harmonic scalpel untuk memudahkan proses pemotongan dinding perut. Teknologi canggih ini membantu memastikan operasi berjalan dengan presisi dan akurat.

Sementara itu, salah satu dokter pendamping dari RSUD dr. Soetomo Surabaya, Dr. Poerwadi, menekankan pentingnya pemeriksaan USG pada ibu hamil untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya bayi kembar siam atau kembar dempet. Menurutnya, dengan detekni dini ini membantu dalam merencanakan langkah-langkah perawatan yang tepat. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.