20 April 2025

Get In Touch

Proyek Revitalisasi Alun-alun Tugu Dirusak dan Dijarah Orang Tak Dikenal, Kerugian Mencapai 50 Juta

Kondisi terkini pagar pembatas proyek revitalisasi Alun-alun Tugu usai dirusak dan dijarah sekelompok oknum massa pada Jumat (11/8/2023) dini hari. Dok. Jumat (11/8/2023) siang, (Santi/Lenteratoday)
Kondisi terkini pagar pembatas proyek revitalisasi Alun-alun Tugu usai dirusak dan dijarah sekelompok oknum massa pada Jumat (11/8/2023) dini hari. Dok. Jumat (11/8/2023) siang, (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -Pengerjaan proyek revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang dijarah dan dijarah oleh oknum tak bertanggungjawab pada Jumat (11/8/2023) dini hari. Dari peristiwa tersebut kerugian yang dialami mencapai Rp 50 juta.

Kepala Bidang (Kabid) Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra, mengatakan bahwa kejadian ini terjadi pada hari Jumat (11/8/2023) pukul 00.10 WIB. Sekelompok orang yang tidak dikenal merusak pagar pembatas Alun-Alun Tugu. Bahkan, beberapa guiding block yang direncanakan sebagai akses penting bagi difabel hilang.

"Itu ada beberapa dus guiding block yang hilang ada juga yang dibuang ke kolam. Juga batu andesit yang sudah ditata, itu ada yang dipecah, dibuang ke kolam, kemudian gerobak proyek itu juga dibuang ke kolam. Termasuk helm proyek itu juga banyak yang hilang," ujar Laode, ditemui di Kantor DLH Kota Malang, Jumat (11/8/2023).

Laode menyebutkan bahwa dari peristiwa ini, tidak ada korban jiwa yang dialami oleh pekerja proyek. Menurutnya, pekerja proyek yang berada di lokasi pada saat itu berhasil untuk menahan diri sesuai intruksi dari pengawas proyek, sehingga situasi tidak berujung pada hal yang lebih berbahaya.

"Kalah jumlah dengan oknum massa itu tadi. Yang menginap di proyek itu ada sekitar 20-25 pekerja. Tapi kan massanya lebih banyak," serunya.

Kondisi pagar pembatas Alun-alun Tugu sebelum dijarah oleh oknum tak bertanggungjawab (Santi/Lenteratoday)

Laode menambahkan, pihaknya telah memiliki rekaman CCTV terkait kejadian tersebut untuk dapat dijadikan bukti nantinya. Kendati demikian, terkait proses hukum yang akan dilakukan, ia mengatakan bahwa hal ini masih akan dipertimbangkan dan bergantung pada petunjuk pimpinan.

"Kami rapatkan bagaimana nanti, termasuk dengan pengguna anggaran yakni Kepala DLH Kota Malang. Seluruhnya akan dituangkan di berita acara termasuk yang hilang-hilang itu. Rp 50 juta itu tadi juga masih perkiraan, pastinya akan tertuang dan ada di berita acara. Karena dari tim di lapangan memperkirakan segitu," tambahnya.

Lebih lanjut, Laode menyebut bahwa pihaknya masih belum mengetahui motif yang mendasari adanya sekelompok massa aksi dalam melakukan perusakan tersebut.

Laode berharap bahwa proyek revitalisasi tersebut dapat tetap berjalan sesuai rencana, meskipun perlu waktu untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.

"Yang jelas butuh waktu. Karena yang seharusnya bisa mengerjakan yang lain, tapi harus memperbaiki lagi, kemudian mendirikan pagar pembatas lagi. Dari rapat nanti, kami akan mencari strategi agar tidak memundurkan masa selesai kontraknya. Maksimal sesuai kontrak kalau bisa malah sebelum kontrak habis, proyek sudah selesai. Sekitar awal Oktober 2023," tandas Laode.

Pelaksana Proyek revitalisasi Alun-alun Tugu, Muhammad Irfan mengatakan, kejadian tersebut dimulai sekitar sekitar pukul 23.00 WIB. Sebelum melaksanakan aksi perusakan, mwnurutnya oknum massa terlebih dulu melakukan orasi di sekitar Alun-alun Tugu.

"Mereka datangnya mulai jam 11 an. Kemudian saya mendengar orasi jam 12, jadi sempat orasi dulu sebelum melakukan pengrusakan. Merusak itu pas mereka pulang. Pekerja alhamdulillah aman. Dari pengawas juga mengintruksikan untuk pekerja tetap diam. Karena nanti kalau ditanggapi malah akan berbahaya," tegasnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: ArifinBH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.