
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) -Selama sepekan ini, kasus terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali meningkat di Kota Palangka Raya.
Hal ini dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani. Dikatakan,pada hari yang sama, Kamis (3/8/2023), terjadi Karhutla di 4 (empat) titik lokasi yang berbeda di wilayah Kota Palangka Raya.
"Peristiwa Karhutla yang terjadi hampir dalam waktu yang bersamaan, dengan jarak lokasi yang berjauhan, tentunya menyulitkan petugas saat melakukan tindakan pemadaman," papar Emi, Jumat (4/8/2023).
Empat kasus Karhutla tersebut terjadi di Jalan Victoria, Jalan Cassadova, Jalan Perintis dan jalan Riwut Tarung.
Kebakaran tersebut disinyalir terjadi akibat dalam sepekan terakhir cuaca di Kota Palangka Raya sangat panas, membuat lahan menjadi sangat kering sehingga mudah terbakar.
Sampai saat ini, katanya, sudah terjadi 87 kali kasus Karhutla dengan total lahan yang terbakar seluas kurang lebih 46 hektar selama tahun 2023.
Emi melanjutkan, karena seringnya terjadi karhutla dalam waktu bersamaan tapi lokasinya tersebar, maka BPBD Kota Palangka Raya telah mengajukan tambahan personel sebanyak 150 orang sebagai antisipasi meningkatnya kejadian Karhutla belakangan ini.
“Kami sudah mengajukan kepada Walikota Palangka Raya untuk penambahan personel, karena belakangan ini kasus Karhutla meningkat dan lokasi yang berjauhan, sehingga tim kami kewalahan menanganinya," jelasnya.
Sementara itu menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengatakan pengajuan tambahan personel sudah disampaikan oleh pihak BPBD kepada Pemkot Palangka Raya.
Saat ini pengajuan tambahan personel BPBD Kota Palangka sedang dipelajari karena berkaitan dengan anggaran dan mekanisme untuk penambahan personel. Dengan adanya penambahan personel, harapannya bisa memperkuat petugas lapangan dalam upaya pemadaman lahan yang terbakar dengan lebih cepat.
“Karena dalam upaya pemadaman Karhutla diperlukan kecepatan, agar lahan yang terbakar tidak semakin meluas dan meminimalisir dampak yang diakibatkannya," pungkas Hera.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH