23 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Harapkan OPOP Naik Kelas

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor kopi kemasan kaleng produk Pondok Pesantran An-Nur II Bululawang, Kabupaten Malang ke Malaysia, Selasa (1/8/2023).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor kopi kemasan kaleng produk Pondok Pesantran An-Nur II Bululawang, Kabupaten Malang ke Malaysia, Selasa (1/8/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan produk dari pesantren bisa naik kelas. Salah satunya melalui program One Pesantren One Product (OPOP) Academy Go-Nusantara yang dilauching di Gedung Dyandra Convention, Selasa (1/8/2023).

Setelah melakukan lauching OPOP Academy Go-Nusantara, Gubernur Khofifah juga melepas ekspor kopi kemasan kaleng buatan Ponpes An-Nur II Bululawang, Kabupaten Malang. Ekspor ini membuktikan adanya hilirisasi produk di pesantren.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa OPOP Academy Go-Nusantara dinilai cukup penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim guna menyejahterakan masyarakat. Sebab di dalam program tersebut setidaknya ada pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat.

Ia bersyukur dalam pengembangan ini, OPOP Academy mendapat dukungan dari GoTo (Gojek Tokopedia) yang memberikan penguatan dalam proses pelatihan. Khususnya kepada driver ojek online perempuan untuk bisa menambah usaha.

"Dengan demikian jika sekarang ini mereka juragan kecil, namun kami ingin meningkatkan kelasnya jadi juragan menengah sampai menjadi juragan besar," kata Khofifah.

Dalam OPOP Academy ini setidaknya ada enam skill yang akan ditransformasikan. Pertama, terkait pemasaran, literasi digital, sampai akhirnya peningkatan skill fotografi untuk sebagai sarana promosi untuk meningkatkan penjualan.

"Skill fotografi ini menjadi sangat bagaimana bisa memotret sebuah produk sehingga pembeli yakin membeli produk ini," tuturnya.

Ia berharap semakin banyak masyarakat yang bisa memiliki perekonomian lebih baik. Sebab, sudah banyak produk hasil program OPOP mampu menembus pasar internasional.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga melepas ekspor produk dari Pondok Pesantren An-Nur II Bululawang, Kabupaten Malang. Minuman kopi tersebut akan dikirim ke Malaysia. "Pada kesempatan kali ini kita melepas produk ekspor dari Ponpes An-Nur II ke Malaysia. Berupa minuman kaleng rasa kopi ke Malaysia," tambahnya.

Gubernur Khofifah mengapresisasi proses hilirisasi yang berhasil dilakukan Pondok Pesantren An-Nur II Bululawan, Kabupaten Malang ini. Dia berharap inovasi ini dapat ditiru oleh Ponpes lain untuk mengembangkan Sosiopreneur agar dapat melahirkan pengusaha berskala besar.

"Ponpes An-Nur ini sudah melakukan hilirisasi. Selain jual minuman mereka juga menjual biji kopi, kopi bubuk hingga minuman kopi. Saya harap ini bisa menular ke mitra OPOP yang lain," ucapnya.

Sementara itu, Direktur GoTo, Nila Marita menyatakan program Go-Nusantara dan One Pesantren One Product (OPOP) memiliki visi yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kompetensi UMKM

“Inisiatif yang luar biasa ini menginspirasi kami untuk menghadirkan kolaborasi OPOP Academy Powered by Go-Nusantara. Lewat kolaborasi ini, kami berharap dapat menciptakan para pelaku UMKM yang tanggap digital baik dari kalangan santri, alumni pesantren, mitra GoTo maupun masyarakat umum,” katanya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.