20 April 2025

Get In Touch

Satpol PP Goes to School, Upaya Pemkot Jaga Ketentraman dan Ketertiban di Surabaya

Foto bersama para narasumber serta Kepala sekolah SMA Hang Tuah 4 Surabaya (Humas)
Foto bersama para narasumber serta Kepala sekolah SMA Hang Tuah 4 Surabaya (Humas)

SURABAYA (Lenteratoday) -Dalam rangkaian Hari Anak Nasional 2023 Pemerintah Kota Surabaya menggelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Goes to School, di SMA Hang Tuah 4 Surabaya, Selasa (1/8/2023).

Kegiatan yang bertemakan "Duta Trantibum untuk Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Aman untuk Anak", ini merupakan upaya untuk menjaga ketentraman dan ketertiban di Surabaya, serta bagaimana membuat anak sekolah memiliki perilaku positif.

Satpol PP Goes to School mendatangkan 3 narasumber, yaitu Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani, Kepala Satpol PP Eddy Cristijanto, serta Duta Trantibum SMA Hang Tuah 4 Surabaya Maria Renata Prisilia Pangkali.

"Jadi memang ini harus kita sosialisasikan terus karena namanya anak muda itu harus sering-sering diberikan hal positif, agar brainwash nya dia jadi baik," ungkap Rini.

Rini melanjutkan, yang paling penting adalah bagaimana kita harus menguatkan, membentuk mindset, dan membentuk kepercayaan diri mereka. Karena dengan perkembangan zaman, adanya gadget, anak akan gampang sekali terpengaruh hal buruk. Terlebih anak lebih lama berkegiatan di luar sekolah.

"Saya titip kepada generasi muda, cari lingkungan yang positif. Jangan bergaul dengan lingkungan yang negatif. Karena lingkungan itu 90% bisa merubah orang. Ketika lingkungannya tidak baik, dia akan menjadi tidak baik. Ketika lingkungannya baik, dia akan menjadi baik," ungkap Rini.

Kasatpol PP Eddy Cristijanto mengatakan, selain upaya-upaya represif, pihaknya juga melakukan upaya-upaya prefentif dan edukatif, melalui Satpol PP Goes to Campus. Pada kegiatan ini, disampaikan kepada siswa materi-materi sederhana, tentang konsekuensi apabila melakukan hal negatif.

"Kehidupan anak di sekolah itu akan berpengaruh ketika nanti mereka keluar sekolah. Maka itu yang kita sampaikan ke anak-anak, bahwa tertib, menaati segala aturan yang ada di sekolah, itu adalah bagian daripada upaya anak-anak untuk membantu pemerintah dalam rangka menciptakan ketentraman dan ketertiban," jelas Eddy.

Eddy membeberkan bahwa hampir setiap hari Satpol PP termasuk di 31 kecamatan melakukan operasi penertiban anak-anak yang membolos sekolah. Eskalasinya hingga saat ini, angka membolos sudah mulai turun. Biasanya, di awal tahun ajaran baru, banyak jam pelajaran yang kosong dan anak membolos. Tetapi dari hasil yang dilakukan dan laporan di lapangan, angka membolos yang "cangkrukan" di warung sudah mulai turun.

"Kita kalau nangkep itu biasanya sampai lebih dari 10, lebih dari 15 per hari. Upaya yang kita lakukan, kalau rambutnya panjang itu kita potong, tidak kita gundul namun dirapikan seperti teman-teman anggota Satpol PP, jadi rapi. Kalau digundul kan membuat orang itu malu, sama dengan membully dan itu akan membekas," ungkap Eddy.

Reporter: Jannatul Firdaus|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.