21 April 2025

Get In Touch

Tiga Capres Diprediksi Bakal Bersaing Ketat

Tiga Capres ini akan bersaing ketat pada Pemilu 2024.
Tiga Capres ini akan bersaing ketat pada Pemilu 2024.

SURABAYA (Lenteratoday) - Potensi tiga kandidat calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang sama sama besar. Bahkan, kuat prediksi bakal ada pertarungan cukup ketat di antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan potensi pertarungan sengit ini setelah melihat hasil Survei Utting Research. Lembaga survei yang berbasis di Australia ini menemukan data, pertama, pertarungan kandidat calon presiden dalam pemilu presiden di antara ketiga capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masih ketat. Kedua, dalam survei juga menemukan suara pemilih masih rentan berubah.

Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 34 persen, disusul Prabowo Subianto sebesar 33 persen dan Anies Baswedan 27 persen. Sedangkan masih ada 3 persen responden menjawab rahasia dan atau belum memutuskan, sementara 3 persen lainnya tidak menjawab.

“Peluang menang Mas Anies Baswedan masih besar. Pertarungan antar ketiga capres ini memang masih terbuka,” kata Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7/2023).

Herzaky menjelaskan hasil survei tersebut masih memungkinkan pergantian posisi ke depannya. Siapa yang akan menempati posisi pertama, kedua dan ketiga akan tergantung dari soso Cawapres mereka. Sebab, selisih mereka juga tidak jauh beda.

"Kekuatan ketiga capres ini relatif sama. Yang membedakan adalah sosok cawapres-nya. Pertama, apakah bisa mengisi ruang kosong, menarik ceruk pemilih yang tidak bisa diraih oleh capres. Ada segmen anak muda, misalnya, mendominasi pemilih kita di 2024, yang jumlahnya mencapai hampir 60 persen total pemilih. Cawapres mana yang bisa membuat para pemilih muda dan pemula ini merapat ke kubunya,” ujar Herzaky.

Kemudian yang kedua, apakah keberadaan cawapresnya bisa memperkuat konsolidasi mesin pemenangan, dan bukan kekuatan ilusi, melainkan kekuatan nyata.

“Ada strukturnya, ada komandonya. Terbukti gerak nyatanya. Kemenangan tidak bisa diraih dari mimpi dan persepsi belaka. Kerja-kerja lapangan dari mesin pemenangan ini menjadi penting,” ujarnya.

Ketiga, soliditas dari koalisi. Herzaky menyebut semua makin solid dan bergerak ke arah yang sama untuk pemenangan capres-cawapres sebagai dwi tunggal dan bukan pemenangan pribadi, ataupun pemenangan partai politik tertentu saja. Dengan ini, kata Zaky, maka makin besar peluangnya paslonnya terpilih.

“Inilah yang membuat kami semakin yakin, dengan Koalisi Perubahan. Semua parpol setara dan sejajar,” ujarnya.

Sebab, kata Herzaky, partai di Koalisi Perubahan solid karena bukan hanya mengincar kemenangan masing-masing, melainkan kemenangan bersama.

“Seperti yang disampaikan oleh Mas AHY, Ketum kami, jalan sejarah perubahan dan perbaikan terbentang lebar, untuk kami perjuangkan. Untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Herzaky. (*)

Sumber : Tempo | Editor: Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.