20 April 2025

Get In Touch

Gegara Masih Tergantung Impor, Harga Bawang Putih Tembus Rp 55.000/Kg

Gegara Masih Tergantung Impor, Harga Bawang Putih Tembus Rp 55.000/Kg

JAKARTA (Lenteratoday) - Berdasarkan data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional harga per daerah bawang putih tertinggi tembus Rp 55.000/kg Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap kenaikan harga bawang putih saat ini dipicu harga internasional yang kian meroket.

Indonesia sendiri memang bergantung pada impor bawang putih, makanya harga internasional sangat memengaruhi harga di dalam negeri. Impor bawang putih banyak dqri China yang sekarang mengalami lonjakan harga.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim menjelaskan harga di China saat ini sedang tinggi, naik dari US$ 800 per ton menjadi US$ 1.250 per ton.

"Jadi, harga internasional per tanggal 11 itu US$ 800 menjadi US$ 1.250, (naik) hampir 50%. (Indonesia impor) dari China. (Penyebabnya) karena menghadapi ancaman el nino sudah di ambang ini, itu yang membuat ini (naik). Naiknya hampir 50%," kata Isy di Kementerian Perdagangan, ditulis, Sabtu (15/7/2023).

Isy mengatakan pihaknya tidak menyarankan agar pasar dibanjiri stok bawang putih untuk menurunkan harga. Isy impor adalah hal yang percuma, sebab harga internasional sampai saat ini masih tinggi. Jadi bukannya menekan harga, impor bawang putih justru bisa bikin tambah mahal.

"Kan harga yang sekarang kan impor kemarin sampai setinggi ini. Kalau tiba-tiba diambil barang itu lagi dan terlanjur masuk itu akan memancing lebih naik lagi," jelasnya.

Meski demikian, Isy meyakini pasokan bawang putih masuk cukup untuk ketahanan stok sampai 2,5 bulan. Dia menegaskan, ketahanan pasokan 2,5 bulan bukan berarti akan habis begitu saja. Tetapi ada realisasi pasokan yang akan disalurkan ke pasaran.

"(Waktu) 2,5 bulan ini artinya bukan 2,5 bulan habis ya. Ini kan masih ada kontrak kan ada yang baru masuk ada di gudang. Ketahanan pangan stok jangan diartikan habis 2 bulan habis, ini kan ada berputar (karena ada realisasi lagi nanti)," pungkasnya.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional bawang putih hari ini Rp 40.000 per kg. Angka ini naik dari awal Juli yang tercatat masih di angka Rp 38.000/kg

Sedangkan harga per daerah paling tinggi ada di wilayah Indonesia Timur, misalnya di Fak-fak Papua Barat tembus Rp 55.000/kg. Kemudian di Kepulauan Riau, Halmahera, dan Gorontalo Utara sudah tembus di angka Rp 50.000 per kg.

Harga bawang putih di DKI Jakarta rata-rata naik jadi Rp 38.790/kg. Untuk di Kepulauan Riau, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara harga bawang putih tembus Rp 40.000/kg.Sementara di Jakarta Barat Rp 38.000/kg dan terendah di Jakarta Pusat Rp 35.000/kg.

Harga bawang putih di Jawa Barat juga terpantau naik dibandingkan sebelumnya menjadi Rp 38.430/kg, Jawa Tengah naik dari Rp 32.980/kg menjadi Rp 35.910/kg, D.I Yogyakarta dari Rp 32.550/kg menjadi Rp 35.570/kg.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional mengungkap penyebab mahalnya harga bawang putih karena pasokan di dalam negeri yang pas-pasan. Hal ini disebabkan karena realisasi impor yang dilakukan pelaku usaha belum sepenuhnya.

"Sebenarnya karena pasokannya yang relatif pas pasan agak pas sekali, sehingga berdampak pada posisi harga relatif tinggi. Turunnya pelan-pelan," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, Sabtu (1/7/2023).

Ketut menerangkan berdasarkan data yang dimilikinya, kebutuhan konsumsi bawang putih dari Januari sampai Juli 2023 itu sebanyak 390.000 ton. Pasokan bawang putih dalam negeri masih tersisa 143.000 ton dari 2022. Karena bawang putih bergantung impor, Kementerian Perdagangan diketahui telah mengeluarkan Persetujuan Impor (PI) bawang putih sebanyak 270.000 ton.

Jika PI bawang putih direalisasikan pelaku usaha 100% ditambah dengan sisa pasokan dari tahun lalu 143.000 ton, pasokan di dalam negeri bisa mencapai 413.000 sampai 414.000 ton. Lebih dari kebutuhan Januari-Juli sebesar 390.000 ton.

Dengan begitu dengan kebutuhan 390.000 ton sampai Juli, bisa terpenuhi. Sayangnya realisasi importasi belum sepenuhnya, pelaku usaha baru merealisasikan 171.500 ton dari 270.00 ton bawang putih yang sudah dapat PI.(*)

Reporter: dya,dtc,rls/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.