13 April 2025

Get In Touch

Puluhan Warga Kelurahan Tempurejo Di-rapid Test

Rapid Test di Kelurahan Tempurejo
Rapid Test di Kelurahan Tempurejo

Kediri - Khawatir terpapar OTG (Orang Tanpa Gejala) positif Covid-19, sebanyak 66 warga Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren menjalankan rapid test, Sabtu (30/5/2020) pagi. Puluhan orang itu sempat kontak erat dengan 6 warga Kelurahan Tempurejo yang terkonfirmasi positif Corona pada 25 Mei 2020 dan kini dirawat di RS Kilisuci.

Rapid Test dilakukan di dua tempat yaitu  posko dekat Kantor Kelurahan Tempurejo dan posko di sekitar SPBU. Pelaksanaan mulai pukul07.00 WIB hingga pukul 9.30 WIB oleh Tim Medis dari Puskesmas Ngeletih.

“Rapid test dilakukan terhadap orang yang menurut hasiltracing merupakan kontak erat dengan pasien konfirmasi positif. Nanti darihasil rapid test kalau hasilnya adayang reaktif maka akan dilakukan pemeriksaan swab,” kata dr Fauzan Adima,Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri.

Lebih lanjut dijelaskan, hasil rapid test tidak diumumkansecara terbuka untuk menghindari stigma di masyarakat. Dia juga mengatakan, kepadaorang yang hasil rapid test -nya reaktif tidak usah downterlebih dahulu karena belum tentu positif corona harus dibuktikan lebih lanjut denganpemeriksaan swab (PCR).

Kepala Kelurahan Tempurejo, Suminarto mengungkapkan, sejauh inisebanyak 10 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Kelurahan Tempurejo.Pertama 4 pasien selanjutnya 6 pasien terkonfirmasi positif dari hasil tracing.

“Ya, kira kira 40 orang peserta rapid test ini dari kontak eratdengan salah satu pasien positif OTG yang ternyata sangat supel bergaul, anak muda. Sebelum hasilswab keluar, dia kan beraktivitas bertemu banyak teman. Sangat gaul, makanya kontak eratnya jadi banyak,” terang Suminarto.

Kali ini, isolasi mandiri tahap kedua mulaidilaksanakan 25 Mei 2020. Isolasi mandiri pertama karena 4 pasien positif padatanggal 13 Mei dan kini sudah selesai. Sejumlah 5 RT di Kelurahan Tempurejoyang melakukan isolasi mandiri yaitu RT 11 dan RT 7 sejumlah 32 KK, RT 2sejumlah 24 KK, RT 3 sejumlah 1 KK, dan RT 5 sejumlah 22 KK.

Selama masa isolasi mandiri, bantuan dariPemkot dan Si Jamal turut mendukung berupabahan makanan warga yang kebanyakan memang buruh harian.Ketika tidak bekerja, maka tidak ada pemasukan sama sekali.

“Selain itu donasi warga sekitar daerah yangisolasi, juga warga yang isolasi mandiri dan punya rezeki berlebih,” tambahSuminarto. RT setempat aktif bergerak untuk mengumpulkan donasi khususnya bagikeluarga yang anggota keluarganya banyak sehingga sembako cepat habis. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.