20 April 2025

Get In Touch

Kadisdikbud Kota Malang : Tak Ada Kewajiban Membeli Seragam di Sekolah

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana (Santi/Lenteratoday)
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Menjelang dimulainya tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mempertegas bahwa tidak ada kewajiban bagi orang siswa baru jenjang SD dan SMP, untuk membeli seragam di sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Disdikbud Kota Malang.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan pihaknya memastikan bahwa seluruh instansi pendidikan di bawah naungan Dikbud Kota Malang, tidak mewajibkan pembelian seragam di sekolah. Sehingga menurutnya, orang tua peserta didik diberikan kelonggaran untuk membeli seragam di luar sekolah dengan tujuan agar tidak memberatkan wali murid para peserta didik baru.

Sebelumnya, diketahui bahwa seorang wali murid dari peserta didik jenjang SD di salah satu sekolah negeri Kota Malang, mengatakan bahwa ada biaya sebesar Rp 500 ribu, yang harus dikeluarkannya untuk membeli satu paket seragam batik dan olahraga.

"Maaf (keharusan membayar seragam senilai Rp 500 ribu) itu bukan pungutan, sekedar himbauan kalo ada seragam (di sekolah). Monggo wali siswa mau beli boleh, gak mau beli juga gak apa-apa," ujar Suwarjana, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Jumat (14/7/2023).

Di sisi lain, pejabat eselon II Kota Malang, ini juga mengungkapkan keraguannya terhadap besaran biaya yang diklaim oleh salah satu wali murid tersebut. Menurutnya, biaya yang dikeluarkan untuk membeli paket saragam batik dan olahraga, juga tidak mungkin mencapai Rp 500 ribu. "Kayaknya kalau cuma (seragam) olahraga dan batik gak sampai Rp 500 ribu," tegas Suwarjana.

Lebih lanjut, Suwarjana juga kembali menekankan bahwa tidak masalah jika seorang siswa belum memiliki seragam karena orang tua memiliki opsi untuk tidak membelinya. Namun dalam konteks ini, Suwarjana menjelaskan bahwa seragam memiliki tujuan untuk membangun rasa kesatuan dan kebersamaan di antara siswa.

"Artinya kalau belum pakai seragam, bebas gak masalah. Karena menurut kami, sampai dia punya seragam, anak-anak yang lain pakai seragam merah, dia pakai seragam biru misalnya, kan malu. Tapi orang tua dibebaskan mau beli seragam di mana saja," tandasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.