NGAWI (Lenteratoday) - Bupati Ngawi Ony, Anwar Harsono, berharap Ngawi Furniture Fair dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke - 665 bisa menambah nilai jual kejaninan kayu dan masuk pasar ekspor secara mandiri.
Event yang diprakarsai oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi ini digelar di Alun-alun merdeka Kabupaten Ngawi. Setidaknya diikuti puluhan perajin kayu yang memproduksi mebel dari Ngawi maupun daerah sekitar.
"Ini upaya Pemkab Ngawi agar kerajinan kayu yang dihasilkan oleh perajin kayu asal Ngawi bisa menjadi prodak seni yang bernilai juga sebagai edukasi ekspor," kata Bupati Ony, saat di lokasi acara, Jumat (14/7/2023).
Ony menambahkan, perlunya pembekalan kepada perajin kayu tentang mekanisme cara penjualan ke pasar-pasar mancanegara secara mandiri. Pasalnya, selama ini untuk ekspor masih ikut perusahaan lain.
"Di Kabupaten Ngawi sendiri merupakan wilayah hutan produktif, bisnis furniture ini sangat potensial ketika dikembangkan dijual hingga mancanegara," tambahnya.
Sementara itu, kepala DPPTK Kabupaten Ngawi, Kusumawati Nilam menjelaskan dari 19 Kecamatan di Ngawi tinggal tiga yang belum punya industri olahan kayu.
"Sebanyak 133 industri kayu aktif sekitar 12 ribu meter kubik produksi setiap harinya disisi lain juga mampu menyerap tenaga kerja, pihaknya terus koordinasi dengan Disperindag Jawa Timur untuk mengupayakan ekspor mandiri tersebut," jelasnya.
Perlu diketahui, Ngawi Furniture Fair ini juga dihadiri langsung oleh Takayama Kinichi konsultan jenderal asal negeri sakura Jepang di Surabaya. Di mata Takayama, produksi kerajinan dari kayu di Ngawi sangat potensial untuk penjajakan Memorandum of understanding (Mou) atau kerja sama. Bahkan dia siap untuk memfasilitasi buyer dari Jepang. (*)
Reporter : Dimas Ridho | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
