21 April 2025

Get In Touch

Cuaca Ekstrem di Jombang Potensi Sebabkan Batuk dan Pilek

Kabid P2P Dinkes Jombang Haryo Purwonon (sutono)
Kabid P2P Dinkes Jombang Haryo Purwonon (sutono)

JOMBANG (Lenteratoday) –Cuaca ekstrem di Kabupaten Jombang akhir-akhir ini berpotensi menyebabkan munculnya penyakit batuk dan pilek.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang mengingatkan hal tersebut guna meluruskan kemungkinan masyarakat khawatir, bahwa itu kategori Covid-19. Dinkes menyebut itu batuk dan pilek biasa.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, Haryo Purwono mengatakan penyakit batuk pilek sering muncul saat cuaca ekstrem.

“Penyakit batuk dan pilek memang sering muncul saat cuaca ekstrem. Dan kemungkinan dehidrasi kalau cuaca ekstrem (panas),” kata Haryo, Selasa (11/7/2023).

Menurut Haryo, langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem adalah menjaga kesehatan tubuh dengan cara mengonsumsi makanan gizi seimbang, pola hidup sehat, tetap aktivitas atau olahraga sesuai kemampuan.

“Menjaga lingkungan supaya tetap terjaga kebersihannya dan yang tidak kalah penting adalah mengendalikan stres,” ungkapnya.

Kondisi cuaca tidak menentu diprediksi melanda Kabupaten Jombang dalam beberapa hari ke depan. Bahkan sejumlah wilayah di kota santri bakal dilanda hujan lebat disertai angin kencang.

Supervisor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Stevi Maria mengatakan, berdasar pantauan pergerakan atmosfir memang ada gangguan. Terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama wilayah selatan pulau Jawa.

“Mengakibatkan gangguan-gangguan atmosfer, sehingga berpotensi muncul awan cumulus dan cumulonimbus, berpotensi angin kencang disertai hujan deras,” kata Pepi.

Menurut Pepi kondisi tersebut berpotensi memunculkan peningkatan bencana hidrometrologi. Termasuk berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Jombang.

Sejumlah wilayah itu yakni di Kecamatan Perak, Gudo, Ngoro, Diwek, Jombang Kota, Plandaan, Bandarkedungmulyo dan Kecamatan Megaluh. “Fluktuatif karena setiap hari ada potensi perluasan,” ujar Pepi.

Pepi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tetap melihat kondisi alam sekitar. Jika ada sesuatu pihaknya menyilakan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Jombang atau dengan perangkat desa maupun Kecamatan. “Supaya ditangani segera,” kata Pepi.

Ia menambahkan masyarakat juga bisa mengakses perkembangan pergerakan cuaca melalui berbagai platform media sosial yang disediakan BPBD (*)

Reporter: sutono|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.