21 April 2025

Get In Touch

Effendi Simbolon Tiba di Kantor DPP PDI-P, Penuhi Panggilan Usai Sebut Prabowo Cocok Nahkodai RI

Effendi Simbolon secara resmi dikeluarkan dari keanggotaan PDIP melalui surat tertanggal 28 Noember 2024. Foto/istimewa
Effendi Simbolon secara resmi dikeluarkan dari keanggotaan PDIP melalui surat tertanggal 28 Noember 2024. Foto/istimewa

JAKARTA (Lenteratoday) -Politisi PDI-P Effendi Simbolon tiba di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (10/7/2023) pukul 12.53 WIB.

Kehadirannya ke Kantor DPP PDI-P untuk memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPP PDI-P terkait pernyataan menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cocok menakhodai Indonesia.

Effendi datang menggunakan mobil Alphard hitam bernomor polisi B 1316 RFN.

Saat tiba, mobil Effendi langsung dikerubungi awak media yang menunggu di depan gedung Kantor DPP PDI-P.

Setelah itu, mobil Effendi memasuki lobi gedung kantor. Effendi pun terlihat dari kejauhan turun dari mobil.

Tak ada sepatah kata atau pun pergerakan menyapa awak media seketika Effendi datang.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P memanggil Effendi Simbolon ke Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, hari ini, Senin.

Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan, pemanggilan dijadwalkan pukul 13.00 WIB.

"Benar (Effendi dipanggil ke DPP)," kata Komarudin saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Adapun pemanggilan ini dilakukan karena Effendi melontarkan pernyataan bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok yang tepat menjadi nakhoda RI. Padahal, PDI-P sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

"Benar (soal itu)," ucap Komarudin.

Sebelumnya diberitakan, pernyataan itu disampaikan Effendi ketika menghadiri Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (7/7/2023).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya akan memanggil Effendi dalam waktu dekat untuk mendapat keterangan dari pernyataannya.

"Ketua DPP Bidang Kehormatan akan melakukan klarifikasi, karena kami ini kan Partai Demokrasi Indonesia sehingga semuanya akan dilakukan klarifikasi partai agar disiplin partai ditegakkan," ujar Hasto.

Hasto menjelaskan, setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, semua kader PDI-P harus satu suara.

Jika ada kader yang tidak memberikan dukungan, maka DPP Bidang Kehormatan PDI-P akan melakukan tugasnya untum menegakkan disiplin partai.

"Kedisplinan partai ini sesuatu yang sifatnya mutlak karena PDI Perjuangan adalah partai ideologi berdasadka Pancasila dan keputusan sudah diambil sehingga seluruhnya wajib," kata Hasto, mengutip Kompas (*)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.