
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya diminta tidak hanya fokus pada penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), namun juga pada dampaknya terhadap kesehatan.
Hal ini diutarakan Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, yang tidak ingin masyarakat Kota Palangka Raya kembali terancam kesehatannya, akibat dampak buruk dari Karhutla.
"Masyarakat Kota Palangka Raya baru saja melewati masa Pandemi Covid- 19, jangan sampai di tahun 2023 ini kesehatan masyarakat kembali terancam dengan adanya kabut asap," papar Norhaini, Senin (26/6/2023).
Dampak nyata dari terjadinya Karhutla, ia menjelaskan, munculnya kabut asap yang menyebabkan memburuknya kualitas udara, yang pada akhirnya menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Lebih lanjut Norhaini menekankan, dalam rangka mencegah karhutla dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat, maka pemerintah bersama semua pemangku kepentingan beserta seluruh masyarakat Kota Palangka Raya, saling bahu membahu dalam mencegah terjadinya Karhutla, sejalan dengan meminimalisir dampak buruknya bagi kesehatan masyarakat.
"Hal inilah yang perlu diantisipasi pemerintah, dengan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan Karhutla serta bahayanya terhadap kesehatan," ungkapnya.
Sementara itu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, tercatat ada 36 kasus karhutla terhitung sejak Januari hingga 25 Juni 2023.
Dari 36 kejadian karhutla tersebut, Emi memaparkan, mengakibatkan seluas 23,47 Hektar (Ha) hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya terbakar. Dari 36 kejadian tersebut, 19 di antaranya terjadi di Kecamatan Jekan Raya, 11 Kejadian di Kecamatan Sebangau, tiga kejadian di Kecamatan Pahandut, tiga kejadian di Kecamatan Bukit Batu dan nihil kejadian di Kecamatan Rakumpit.
Karena itu ia mengingatkan kepada Camat Jekan Raya, agar terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu aktif dalam mengawasi dan melaporkan kepada tim BPBD Kota Palangka Raya mengenai lokasi yang rawan Karhutla.
"Ayo mari kita cegah Karhutla di Kota Palangka Raya, dengan tidak membakar sampah, tidak membuka lahan dengan cara membakar, jika ingin membuka lahan, lakukan dengan cara merambah, menggunakan roundup atau sejenisnya yang tidak berpotensi mengakibatkan karhutla," pungkasnya. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi