
JAKARTA (Lenteratoday)-Sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dilaporkan telah meninggalkan negaranya. Ini seiring pasukan tentara bayaran Wagner melakukan pemberontakan bersenjata di wilayah Rusia.
Menurut outlet berita Visegrád 24 seperti dilansir media Express, Sabtu (24/6/2023), sebuah pesawat yang membawa Lukashenko, dilaporkan terlihat meninggalkan Belarusia pada Sabtu (24/6).
Pesawat diktator berusia 68 tahun itu terlihat di atas wilayah Turki, hanya beberapa jam setelah tentara bayaran Wagner menyerbu kota Rostov di Rusia selatan.
Sebelumnya, Putin dilaporkan telah menelepon Lukashenko setelah kelompok tentara bayaran Wagner mulai melancarkan pemberontakan bersenjata di wilayah Rusia.
"Presiden Rusia menelepon Presiden Belarusia pagi ini, ada percakapan telepon. Vladimir Putin memberi tahu rekan Belarusia-nya tentang situasi di Rusia," lapor media pemerintah Belarusia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (24/6/2023).
Visegrád 24 sebelumnya men-tweet bahwa "perang saudara Rusia telah dimulai" setelah pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin menuduh pasukan Putin menggempur anak buahnya.
Dalam serangkaian pesan di saluran Telegramnya, Prigozhin mengatakan akan melakukan pembalasan atas serangan-serangan rudal Rusia yang disebutnya telah menewaskan sekitar 2 ribu anggota Wagner
Putin Tentara Bayaran Pengkhianat
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato terkait 'pemberontakan bersenjata' yang dilakukan kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin dan pasukannya. Putin menyebut tindakan Prigozhin sebagai 'pengkhianatan', dan berjanji untuk membela rakyat dan Rusia.
"Setiap orang yang mengangkat senjata melawan militer adalah pengkhianat," ujar Putin.
"Akan melakukan segalanya untuk melindungi Rusia. Kepala Wagner 'mengkhianati' Rusia karena ambisi pribadi," kata Putin dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Sabtu (24/6/2023).
Pidato ini disampaikan Putin setelah Prigozhin mengeluarkan pidato publik pertamanya dari markas besar Distrik Militer Selatan di Rostov-on-Don, yang sekarang dikendalikan sepenuhnya oleh pasukan Wagner PMC.
Sebelumnya, Prigozhin telah mengumumkan untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, yang dituduhnya telah memerintahkan serangan rudal yang menewaskan anak buahnya.(*)
Sumber:Express,AFP/Editor: widyawati