
BLITAR (Lenteratoday) - Belum banyak yang tahu jika di Blitar, tidak hanya ada makam Sang Proklamator Bung Karno. Tapi juga ada tempat perabuan proklamator Kerajaan Majapahit, yang juga Raja pertama Majapahit yakni Raden Wijaya.
Inilah alasan kenapa Laskar 'Tandur Gati' yaitu sedulur, sahabat, relawan Romy Soekarno cucu Proklamator Bung Karno, menggelar doa bersama dalam rangka Haul Bung Karno ke 53 di Candi Simping yang terletak di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Disampaikan Koordinator Laskar 'Tandur Gati' Blitar, David Khumaini doa bersama dalam rangka Haul Bung Karno ke 53 ini dilakukan oleh perwakilan beberapa unsur masyarakat, yakni dari budayawan, agama, pemuda, petani dan masyarakat umum. "Kegiatan ini dilakukan spontan tidak direncanakan, oleh beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam Laskar 'Tandur Gati'," tutur David, Sabtu(24/6/2023) sore.
Lebih lanjut David menjelaskan Laskar 'Tandur Gati' ini kumpulan berbagai elemen masyarakat, yang mencintai dan meneladani semangat perjuangan Bung Karno. "Karena saat ini masih dalam bulan Juni yakni Bulan Bung Karno, maka dilakukan doa bersama dalam rangka haul beliau (Bung Karno) yang ke 53 tahun," jelasnya.
Ditanya mengenai arti nama Laskar 'Tandur Gati', David menerangkan Tandur artinya menanam dan Gati adalah peduli atau kebaikan. Maka 'Tandur Gati' secara utuh berarti menanam kepedulian atau kebaikan untuk sesama. "Seluruh elemen masyarakat yang tergabung dalam Laskar 'Tandur Gati' bertujuan menanamkan kepedulian dan kebaikan, untuk meneruskan cita-cita perjuangan Bung Karno sebagai penyambung lidah rakyat atau berjuang untuk rakyat," terangnya.
Doa bersama ini digelar sore menjelang senja sekitar jam 16.00 Wib, diawali dengan doa ziarah lokasi perabuan Raden Wijaya yang berada di tengah-tengah candi yang kini tinggal alasnya. Kemudian dilanjutkan dengan tahlil dan ditutup dengan doa untuk almarhum Proklamator Bung Karno.
Sedangkan alasan dipilihnya lokasi doa bersama di Candi Simping, karena di Blitar proklamator bukan hanya Bung Karno saja. "Tapi juga ada proklamator Kerajaan Majapahit, yang juga Raja pertama Kerajaan Majapahit yakni Raden Wijaya. Jadi dalam doa bersama ini, sekaligus mendoakan arwah proklamator Bung Karno juga proklamator Majapahit Raden Wijaya," ungkap David.
Disinggung terkait tulisan pada kaos yang dipakai Laskar 'Tandur Gati', bertuliskan sedulur (keluarga), sahabat dan relawan Romy Soekarno yaitu cucu Bung Karno. David menambahkan kalau Romy sebagai cucu biologis, sekaligus penerus trah Soekarno. "Beliau putra sulung dari putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri dan Martomo Pariatman Marzuki. Memiliki keseriusan untuk meneruskan cita-cita perjuangan Bung Karno menjadi Penyambung Lidah Rakyat," imbuhnya.(*)
Reporter: arief sukaputra/Editor: widyawati