20 April 2025

Get In Touch

Di Balik Lahirnya Buku Foto "Mencari Pancasila"

Boby Noviarto saat berbicara di Peluncuran Buku Foto
Boby Noviarto saat berbicara di Peluncuran Buku Foto "Mencari Pancasila" Senin, (19/06/2023) di Kedai Rejo Surabaya. (foto : ist)

SURABAYA (Lenteratoday) - Dalam suasana bulan kelahiran Pancasila tahun ini, Boby Noviarto meluncurkan Buku Foto bertajuk "Mencari Pancasila" yang digelar di Kedai Rejo Surabaya, Senin (19/6/2023). Ada berbagai cerita di balik lahirnya karya buku foto tersebut.

Salah satunya, buku foto itu berawal dari konten instagram, yang kemudian melahirkan karya resmi legalistasnya. Dalam peluncuran bukunya, Boby menceritakan awal mula memutuskan membuat buku ini. Berawal ketika Boby mendapat pekerjaan memotret di sebuah desa, dan ia melihat tugu Pancasila. Dipotretnya tugu tersebut dan diunggah ke instagram.

Saat itu, ia sama sekali tidak memiliki rencana untuk membuat buku. Hingga akhirnya Mamuk Ismuntoro, kawan Boby merekomendasikan untuk menjadikan foto karyanya menjadi sebuah buku.

"Heh, jangan semua dimasukin instagram. Itu dibikin buku aja," kata Boby menirukan kalimat Mamuk saat itu.

Sebagai sosok yang juga menginisiasi Buki Foto ini, Mamuk melihat projek ini sebagai upaya perekaman visual jejak bangsa. Ia menilai Indonesia kurang dalam hal pengarsipan visual dari anak-anak Indonesia sendiri.

"Saya tuh mungkin terlahir sebagai provokator. Selalu kalau ada gagasan-gagasan yang menarik menurut saya, saya selalu merasa gatal. Karena eman kalau ada mutiara itu tidak terpoles," ungkap Mamuk.

Mamuk Ismuntoro dan Boby Noviarto menjelaskan Buku Foto "Mencari Pancasila". (Foto:ist)

Hal yang unik dalam buku ini, di setiap foto tidak ada narasi dan deskripsi, melainkan barcode yang apabila di-scan dapat memunculkan lokasi tugu tersebut melalui peta digital (google maps).
Terdapat 45 Tugu Pancasila di dalam buku foto ini. Boby mengungkapkan, lokasi Tugu yang terpotret masih dekat dengan domisinya, di antaranya Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Nganjuk, Ponorogo, Trenggalek, dan Probolinggo.

"Harapannya nanti akan masih terus mencari, seperti judulnya mencari Pancasila, dan melanjutkan projek ini," ungkap Boby.

Daffa, salah satu Mahasiswa yang hadir dalam Peluncuran Buku Foto ini bertanya tentang kesulitan dalam penyusunan projek ini.

"Kesulitan terbesar dalam projek ini adalah saya nggak tahu di mana lokasi Tugu Pancasila itu. Ada kalanya saya niat hunting, tapi nggak nemu sama sekali. Tapi ada kalanya ketika saya pergi penugasan, saya menemukan banyak tugu Pancasila dalam perjalanan. Karena saya tidak bisa langsung memotret, saya tandai lokasinya di mana," kata Boby sembari menjawab pertanyaan Daffa.

Masyarakat dapat membeli buku ini seharga Rp 150 ribu dengan cara mengirimkan Direct Massage ke instagram matanesia, atau dengan mengisi form pemesanan yang ada di bio instagram matanesia. Pemesanan buku ini bersifat Pre Order, tanpa jumlah minimum pembelian, dan yang terpenting telah terdaftar ISBN.

"Kalau ada masukan, kritik, dan info di mana Tugu Pancasila itu berada saya akan senang. Karena Insyaallah akan ada volume kedua, ketiga, dan entah sampai volume berapa," ujar Boby. (*)

Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.