
Surabaya-Beredar surat pengumuman Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menghentikan sementara penerimaan pasien COVID-19 lantaran kapasitas sudah penuh.
Selain itu, disebutkan juga RSUA tengah kekurangan tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Surat itu bernomor 134/UN3.9.1/TU/2020. Di dalamnya disebutkan bahwa kebijakan ini berlaku selama 14 hari sejak 26 Mei 2020 sembari menunggu perkembangan yang berlangsung.
Kondisi serupa dialami laboratorium Institute Topical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya. Lab sementara waktu hanya akan menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA. Hal ini seiring beberapa tenaga laboratorium yang terpapar virus COVID-19.
Melalui surat pengumuman nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Selasa, 26 Mei 2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menuturkan, pihaknya sedang tracing atau pelacakan secara masif untuk memutus penyebaran COVID-19.
"Dikarenakan tenaga laboratorium ITD Unair sebagian positif terpapar COVID-19 dan kapasitas laboratorium yang kami miliki terbatas, untuk sementara waktu ITD Unair hanya menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA. Upaya tersebut dilakukan 14 hari sejak 26 Mei 2020," kata Prof Inge dalam surat tersebut, Rabu (27/5/2020).
Terpisah, Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Universitas Airlangga, Suko Widodo, membenarkan hal itu. Suko mengatakan RSUA sedang bebenah secara internal sehingga dilakukan kebijakan tersebut.
Suko menjelaskan, RSUA harus mengantisipasi dengan kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru COVID-19. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga.
“Bukan penutupan, tetapi penataan internal,” kata Suko dalam keterangan tertulis yang diterima.
Sementara, adanya kabar tentang tenaga kesehatan (nakes) RSUA yang positif COVID-19, Suko membenarkan telah ada serangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada nakes di RSUA.
Kabar itu pun juga dibenarkan oleh Jubir Tim Satgas Corona RSUA Alfian Nur Rasyid. Namun, dia belum mengetahui pasti jumlah nakes yang terinfeksi COVID-19.
“Saya nyatakan memang ada yang positif,” kata Alfian. “Saya belum punya data banyak berapa yang positif itu. Karena kita masih running pemeriksaan-pemeriksaan swab dan rapid test,” ujar dia. (Ist)