
NGANJUK (Lenteratoday) -Selama tiga minggu terakhir gas elpiji kemasan 3Kg di Nganjuk langka berakibat adanya kekhawatiran dan ketidakpastian. Tidak hanya warga, pada para pedagang pun ikut merasakan.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengimbau masyarakat untuk melaporkan kejadian tersebut langsung kepada Pertamina. Marhaen juga meminta Pertamina untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terbukti melakukan tindakan curang yang merugikan masyarakat. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan keadilan dalam distribusi gas elpiji di Nganjuk.
"Apabila ditemukan kecurangan dalam pemasaran gas elpiji maka masyarakat bisa melaporkan ke Pertamina. Dan silakan Pertamina memberikan sanksi tegas apabila terbukti ada oknum berbuat curang hingga merugikan masyarakat," tegas Marhaen Djumadi.
Iim Halimi, seorang pedagang sembako di Kabupaten Nganjuk, merasa gelisah atas situasi tersebut. Ia mengungkapkan pasokan elpiji di wilayah tersebut sangat terbatas, sehingga sulit untuk mendapatkan stok yang cukup untuk kegiatan usahanya.
Akibatnya, banyak pedagang, termasuk penjual bakso dan pedagang lainnya, yang terpaksa menutup usahanya karena tidak dapat melanjutkan kegiatan jualannya.
Mereka merasa terhambat dalam menjalankan usaha mereka karena keterbatasan pasokan gas elpiji. Para pedagang sembako dan pelaku usaha lainnya sangat bergantung pada pasokan elpiji untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
''Udah dari 3 minggu LPG di Nganjuk ini langka. Orang jualan jadi resah sampai ada pedagang bakso dan pedagang lainya itu tutup karena gak bisa jualan lagi,'' ujar Iim Halimi, Sabtu (17/6/2023).
Kelangkaan pasokan gas elpiji (LPG) selama beberapa waktu terakhir di Nganjuk telah mengakibatkan lonjakan harga.
Masih menurut Iim Halimi, sebelumnya harga elpiji 3 KG di pasaran biasanya sekitar 16 ribu rupiah, namun sejak terjadinya kelangkaan, ia terpaksa menjualnya dengan harga 19 ribu rupiah. Bahkan, ada beberapa pedagang yang menjual elpiji mencapai 25 ribu rupiah.
‘’Harganya kalo orang-orang polannya kan 16 ribu tapi semenjak kelangkaan saya jual LPG 3 kg itu 19 ribu tapi orang-orang disekitar ada yang jualan sampai 25 ribu,’’ ujarnya.
Dampak kelangkaan pasokan gas elpiji itu membuat sebagian masyarakat mencari elpiji hingga ke kota-kota lain.
Selain itu, isi tabung juga cepat habis dalam waktu yang lebih singkat. Jika sebelumnya bisa bertahan seminggu, kini dalam 5 hari sudah habis. Situasi ini menambah kekhawatiran dan bagi masyarakat Nganjuk dalam (*)
Reporter: Abdillah Qomaru|Editor: Arifin BH