21 April 2025

Get In Touch

Eri Cahyadi Kembalikan Nama SDN Sulung Agar Sejarah Bung Karno Tak Hilang

Peresmian kembalinyanama SDN Sulung (Sabtu (17/6/2023) dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Humas)
Peresmian kembalinyanama SDN Sulung (Sabtu (17/6/2023) dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Humas)

SURABAYA (Lenteratoday) -Sekolah Dasar Negeri (SDN) Alun-Alun Contong I/87 berubah kembali ke nama asalnya menjadi SDN Sulung Surabaya. Acara peresmian berlangsung, Sabtu (17/6/2023) dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, serta sejumlah Wakil Ketua dan Anggota DPRD Surabaya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan pengembalian nama sekolah yang terletak di Jalan Sulung Sekolahan No 1/87, Kecamatan Bubutan, Surabaya ini sebagai upaya untuk memperingati dan menghidupkan kembali sejarah bangsa.

Keputusan ini didasarkan pada hasil penelusuran sejarah oleh komunitas Begandring Soerabaia yang menemukan bahwa ayah Presiden Soekarno (Bung Karno) pernah mengajar di SDN tersebut.

"Ayah dari Presiden Soekarno itu mengajar di SD Sulung, sehingga menjadi garis lurus antara Peneleh (rumah lahir Soekarno) sampai SD Sulung ini. Namun tiba-tiba (diubah) menjadi SDN Alun-alun Contong, sejarahnya hilang. Ini yang akhirnya harus kita kembalikan lagi namanya," tegas Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya.

Menurut Eri Cahyadi menekankan pentingnya mengingat sejarah dalam membangun kebesaran sebuah bangsa atau kota. Dia juga menyoroti keberadaan berbagai tokoh pejuang dan pahlawan yang berasal dari Kota Surabaya, yang telah berjuang dengan gigih untuk membela negara.

"Di Kota Surabaya ini lahir Bung Karno. Ayahnya bagaimana berjuang untuk pendidikan mengajar di SD Sulung. Guru politiknya (Bung Karno) yang luar biasa menjadi tokoh nasional, HOS Tjokroaminoto juga di Surabaya," ujarnya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama pelajar Surabaya, untuk meneruskan semangat perjuangan para pahlawan. Sebagai Kota Pahlawan, warga Surabaya diharapkan memiliki semangat kepahlawanan

Wali Kota Eri telah meminta kepada Dinas Pendidikan untuk menyertakan pelajaran sejarah kebangsaan dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, dan bahkan hingga SMA.

Menurutnya, sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya. Melalui Sekolah Kebangsaan ini, Wali Kota Eri berharap para pelajar Surabaya akan terus mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan (*)

Reporter: Abdillah Qomaru, rls|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.