20 April 2025

Get In Touch

Pujian Warga untuk Satu Arah Kawasan Kayutangan Heritage: Perjalanan Lancar, Kemacetan Sirna

Penunjuk jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di penerapan satu arah Kawasan Kayutangan Heritage, Klojen, Kota Malang, Jumat (16/6/2023) (Santi/Lenteratoday)
Penunjuk jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di penerapan satu arah Kawasan Kayutangan Heritage, Klojen, Kota Malang, Jumat (16/6/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Setelah kurang lebih berjalan selama 3 bulan, penerapan rekayasa lalu lintas satu arah di kawasan Kayutangan Heritage, Klojen, Kota Malang, panen respon positif dari masyarakat. Banyak warga mengungkapkan antusiasme, lantaran perjalanan menjadi lebih lancar dan berhasil mengurai kemacetan yang sering menyulitkan.

Suksesnya langkah ini juga menggarisbawahi keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam memenuhi hak dan kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan mobilitas yang lancar dan nyaman.

"Kalau menurut saya Alhamdulillah perjalanan menjadi lancar. Soalnya kan saya perjalanan dari Surabaya ke Malang itu selalu lewat sini. Dulu biasanya macet pas di depannya Polresta sama RSSA Saiful Anwar itu kan, nah sekarang lancar," ujar salah satu warga Kabupaten Malang, Yusuf Kurniawan, saat dikonfirmasi oleh Lenteratoday, Jumat (16/6/2023) sore.

Yusuf menambahkan, memang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan rute baru. Namun ia merasa bahwa penanda dan penunjuk arah yang saat ini telah tersedia, memudahkan pemahaman rute tersebut. "Mudah kok, tapi ya memang butuh pembiasaan, terus sekarang kan juga sudah ada penandanya. Ada penunjuknya kalau ke kanan itu tembusnya mana, ke kiri ke mana, jadi cukup mudah," seru Yusuf.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Lutfiani Putri, mahasiswi salah satu kampus di Malang. Dia memberikan apresiasinya atas penerapan satu arah tersebut. Baginya, Pemkot Malang telah berhasil menangani kemacetan dengan sukses melalui sistem satu arah. Meskipun ada beberapa tempat tujuan yang menurutnya memerlukan putaran tambahan, secara keseluruhan sistem ini telah membantu pengguna jalan.

"Kalau menurut saya, Pemkot Malang sudah berhasil mengurai kemacetan dengan satu arah ini. Dulu kan sempat diwarnai demo ya kalau gak salah, tapi nyatanya udah 3 bulanan jalan, sangat membantu sih kalau menurut saya. Cuman memang ada beberapa tempat yang sebelumnya bisa saya tuju langsung, nah sekarang harus muter dulu, tapi sejauh ini enak-enak aja, sih," ungkapnya.

Situasi jalur satu arah dari arah Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jumat (16/6/2023) (Santi/Lenteratoday)

Lebih lanjut, penerapan jalur satu arah juga dirasakan memberi dampak positif oleh salah seorang warga setempat, Afifah Rahmatika, warga Gang VIII, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen. Dia menyampaikan pandangannya bila perjalanannya kini menjadi lebih lancar. Jarak yang biasanya ditempuh dengan waktu yang cukup lama karena terhambat oleh beberapa traffic light, kini dapat dengan cepat dituju.

"Kalau positifnya, menurut saya jadi lebih lancar sih perjalanan. Soalnya adik saya juga sekolah di SMA 1 kan, nah itu lebih lancar, gak macet. Biasanya di BCA itukan macet, ini karena traffic lightnya sudah gak difungsikan, jadi alhamdulillah lancar," terang Afifah.

Namun, Afifah juga memberikan saran untuk Pemkot Malang, agar dapat menambah penerangan di malam hari, khususnya di depan kafe yang berlokasi di Jalan Semeru No. 2, kelurahan Oro-oro Dowo, Klojen. Sebab menurutnya, selama ini sering kali terjadi insiden kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dengan pejalan kaki akibat kurangnya pencahayaan di lokasi tersebut.

"Jadi cukup sering kalau malam di depannya Lafayette itu ada penyeberang jalan yang kesrempet kendaraan bermotor, mungkin saran saya bisa ditambah penerangan di situ," tutupnya.

Terpisah, menanggapi respon masyarakat terhadap penerapan sistem satu arah yang telah berjalan selama tiga bulan ini, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyatakan kegembiraannya. Bahkan, keberhasilan penerapan satu arah tersebut menurutnya juga turut mengundang antusias masyatakat di luar wilayah Klojen, seperti Gatot Subroto dan Ranugrati, yang mengungkap keinginan untuk diterapkannya rekayasa lalu lintas serupa di wilayah mereka.

"Sangat bagus sekali responnya. Terbukti karena banyak warga di luar Klojen itu menanyakan kapan rekayasa lalin yang sama diterapkan di wilayahnya. Misalnya di Gatot Subroto, di Ranugrati, tapi kan itu perlu treatmen yang berbeda beda, perlu kajian lagi," papar Widjaja.

Kondisi jalan raya pada penerapan satu arah di kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang, Jumat (16/6/2023) (Santi/Lenteratoday)

Lebih lanjut, selama tiga bulan ini, Dishub Kota Malang disebutkannya telah melakukan penambahan sarana penunjang di kawasan Kayutangan Heritage. Diantaranya seperti rambu-rambu peringatan dan penunjuk jalan, zebra cross, dan speed bump atau pita kejut telah dipasang demi kelancaran pengguna jalan di kawasan tersebut.

"Ada, kita sudah berikan rambu-rambu, kemudian zebra cross, juga speed bump atau pita kejut. Ini lah yang harusnya juga diperhatikan oleh pengendaran bahwa dengan adanya pita kejut itu berarti kecepatan maksimal adalah 50 kilometer per jam. Tapi tetap, saya sampaikan bahwa gak ada artinya ketika infrastruktur memadai, rambu-rambu terlengkapi, ketika perilaku masyarakatnya tidak ada yang berubah lebih baik," pungkasnya.(ADV Humas Setda Pemerintah Kota Malang)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.