22 April 2025

Get In Touch

Sambut Diaspora dengan Reog, Bupati Ponorogo : Ini Sarana Promosi

Ratusan rombongan Diaspora Global saat disambut Reog Ponorogo. (foto Zainul/realita.co)
Ratusan rombongan Diaspora Global saat disambut Reog Ponorogo. (foto Zainul/realita.co)

PONOROGO (Lenteratoday) - Menyanbut kedatangan sekitar 250 aspora dari berbagai negara, Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menampilkan kesenian jaran thek dan reog, Kamis (15/6/2023). Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko berharap mometum tersebut menjadi ajang promosi wisata dan budaya Ponorogo agar semakin mendunia.

Kedatangan 250 rombongan Dispora Global di Ponorogo ini merupakan rangkaian trip Javanese Diaspora ke-5 di sejumlah kota di pulau jawa, salah satunya Ponorogo. Kedatangan rombongan yang menggunakan 5 bus itu langsung disambut kesenian Reog Ponorogo dan Jaran thek. Rombongan dipimpin langsung Duta Besar (Dubes) Suriname, Erick Rahmat Moertabat.

Di hadapan rombongan bule keturunan Jawa yang ada di sejumlah negara seperti Suriname, Kaledonia Baru, Singapura, Afrika, Malaysia, Amerika, dan Belanda, Sugiri didampingi Wakil Bupati (Wabup) Lisdyarita, menyampaikan kebanggaan dan antusiasme atas kehadiran mereka.

Dengan berstatus warga negara asing (WNA), para diaspora yang umumnya warga keturunan Jawa dan masih memiliki dialek Jawa itu membuat interaksi seakan dengan warga atau keluarga sendiri.

"Ke depan kami berharap ada kolaborasi untuk menciptakan keharmonisan antarnegara," kata Kang Giri, sapaan Sugiri Sancoko, dikutip dari antara.

Menurut dia, kesenian reog dan jaran thek ditampilkan pada kesempatan itu agar dua seni tradisional itu semakin tersiar ke mancanegara. "Ini merupakan sarana promosi yang baik," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa, secara khusus Pemkab Ponorogo memberikan beberapa dadak merak ke Suriname. Hal itu sebagai bagian dari tutorial latihan agar reog ada di setiap diaspora Jawa. "Di mana ada orang Jawa ada reog Ponorogo. Reog keren ke depan," katanya.

Dia menjelaskan para diaspora yang masih memiliki darah Jawa tersebut dijadwalkan melakukan perjalanan ke sejumlah daerah di Pulau Jawa. Untuk itu, Kang Giri juga mengajak para diaspora untuk menikmati Ponorogo, baik kebudayaan, keramahan warga, suasana daerah dan kuliner.

Sementara itu, Dubes Suriname Erick Rahmat Moertabat, mengatakania dan rombongan merasa bangga dan kagum akan penyambutan yang diberikan Pemkab Ponorogo ini. Ia tidak menyangka akan mendapat penyambutan yang begitu meriah. Hal itu semakin membuatnya bangga menjadi bagian dari keturunan orang Jawa yang ada di Suriname.

"Kami sangat bangga, kami tidak menyangka akan mendapat penyambutan dengan melihat langsung pertunjukan Reog Ponorogo. Ini membuat kami bangga menjadi keturunan orang Jawa," ujarnya dikutip dari realita.

Erick menjelaskan, trip Javanese Diaspora Global ke 5 ini, bertujuan untuk mengenal kembali pulau jawa bagi keturunanya yang kini berada di sejumlah negara. Salah satunya Ponorogo, banyak warga di Suriname nenek moyangnya berasal dari Ponorogo. Pihaknya ingin mengenalkan kembali keindahan Ponorogo ke Diaspora Global, khususnya Suriname agar nantinya bisa terjalin hubungan baik dan kerja sama.

"Saya ini keturunan orang jawa yang lengkap. Kakek dan Nenek saya dari Garut Jawa Barat, serta Bapak saya dari Surabaya Jawa Timur. Kami ingin mengenal lebih Ponorogo agar bisa bekerja sama ke depanya," jelasnya.

Salah satu anggota diaspora yang lahir dan besar di Suriname, Poniman Morejo, mengaku senang bisa menginjakkan kaki di kampung halaman. Ia mengaku bahwa sang kakek sebelum ke Suriname merupakan warga Madiun.

"Mbahku asli Madiun, aku lagi pertama 'iki delok reog' (saya senang bisa melihat reog )," kata Poniman yang saat ini telah menetap di Belanda. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.