13 April 2025

Get In Touch

Perayaan Lebaran Unik Saat Wabah Corona di Blitar

Cara unik warga Blitar dalam merayakan Idul Fitri di tengah wabah covid.
Cara unik warga Blitar dalam merayakan Idul Fitri di tengah wabah covid.

Blitar - Semangat untuk tetap bisa merayakan Idul Fitri 1441 H di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) ditunjukkan dengan cara unik oleh warga Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Warga cukup berdiri berjajar di depan rumah masing-masing, untuk bermaaf-maafan dengan warga lainnya yang jalan beriringan tanpa berjabat tangan.

Seperti disampaikan Kepala Desa Wonorejo, Fendriana Anitasari bahwa sejak awal wabah Corona warga di desanya sudah waspada, dengan virus yang belum ada obatnya ini. "Awalnya saya hanya memberikan sosialisasi himbauan tidak tertulis yaitu ledang, agar tidak melakukan anjangsana. Kalaupun terpaksa hanya dilingkup RT saja, dengan protokol kesehatan tapi itu pun masih ada resikonya," tutur Fendriana, Selasa (26/5/2020).

Kemudian pada saat penyaluran BLT-DD, sambil bercanda kades yang sudah menjabat 2 periode ini menyampaikan lebih baik anjangsana saling bermaaf-maafan setelah salat Ied berjajar di jalan tapi tidak boleh bersalaman. "Saya sampaikan sambil guyon, ternyata dilaksanakan oleh warga," ungkap Fendriana.

Jadi setelah salat Ied 1441 H warga Desa Wonorejo tidak anjangsana berkunjung ke rumah tetangganya, tapi berdiri di depan rumah masing-masing untuk bermaaf-maafan tanpa berjabat tangan dan menjaga jarak.

Warga sedang menunggu warga lain untuk bersilaturahmi.

Selain cara berlebaran yang unik tanpa bersalaman dan menjaga jarak, demikian juga cara menyajikan jajanan suguhan. Juga cukup ditaruh di teras rumah, serta langsung dibungkus baik plastik, kertas atau daun pisang.

"Tujuannya biar tidak bekas dipegang tangan orang lain, siapa yang mau tinggal ambil dan dibawa pulang," terang kades yang juga istri Wakil Bupati Blitar, Marhaenis Urip Widodo ini.

Disinggung mengenai penanganan Covid-19 di desa yang terdiri dari 3 dusun yaitu Kembang Arum, Mungkung dan Wonorejo serta jumlah penduduk 4.657 jiwa ini. Sudah membentuk tim gugus tugas serta relawan menangani Covid-19, bersama BPD dan elemen masyarakat lainnya. "Dengan dukungan Babinsa, Babinkamtibmas dan bidan desa," paparnya.

Ditambahkan Kades Fendriana selama lebaran ini Desa Wonorejo juga menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Desa (PSBD), yaitu menutup akses keluar masuk desa dan mendirikan posko untuk nenjaga jalur yang buka tutup.

"Karena kesadaran warga terhadap virus corona, maka dilakukan upaya pencegahan penyebaran selama lebaran ini. Melalui kesepakatan bersama perangkat desa, tomas, toga dan diketahui tiga pilar Muspika (Camat, Kapolsek dan Danramil Talun), yang boleh keluar-masuk hanya tenaga kesehatan, sembako, aparat kemanan dan warga dengan kepentingan mendesak," imbuhnya. (ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.