
SURABAYA (Lenteratoday) - Vesak Festival kembali menghiasi Tunjungan Plaza Surabaya dengan keindahan dan keberagaman. Festival ini menjadi ajang yang mempromosikan persatuan melalui pengalaman spiritual yang mendalam.
Festival ini menyuguhkan berbagai rangkaian kegiatan yang menggugah pikiran, seperti forum dialog antar agama, workshop kearifan lokal, hingga puja relik yang memukau.
Luluk, warga Surabaya, mengungkapkan Vesak Festival tidak hanya merayakan agama Buddha, tetapi juga memperkuat toleransi dan menghormati keberagaman budaya di Indonesia. Sehingga, festival ini mampu menjadi ajang mempromosikan persatuan melalui pengalaman spiritual yang mendalam.
“Vesak festival menghadirkan indahnya keberagaman melalui berbagai rangkaian kegiatan seperti forum dialog antar agama, workshop kearifan lokal hingga puja relik,” ujar Luluk warga surabaya, Sabtu (3/6/2023).
Dalam acara it juga menghadirkan patung Buddha setinggi 12,3 meter yang menjadi pusat perhatian dalam Vesak Festival ini memancarkan keindahan dan ketenangan. Dengan perincian yang cermat dan tampilan yang memukau, patung ini menggambarkan kedamaian dan kebijaksanaan agama Buddha. Keberhasilan Tunjungan Plaza Surabaya dalam mencetak rekor MURI ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap agama Buddha dan budaya yang kaya di Indonesia.
“Yang paling membanggakan, dalam acara ini kami berhasil memecahkan rekor muri rupang Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia, tingginya mencapai 12,3 meter,” ujar William Vijadhammo, ketua acara vesak festival.
Dalam semangat untuk memperkuat harmoni antaragama dan keberagaman budaya, Vesak Festival di Tunjungan Plaza Surabaya menjadi lintas platform terbuka yang mempromosikan kolaborasi yang inklusif.
William menekankan pentingnya mengedepankan nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Melalui festival ini, batasan-batasan agama dan budaya dapat terlewati, dan tercipta ruang bagi dialog, kerjasama, dan pemahaman yang lebih baik antara berbagai komunitas.
Vesak Festival menjadi simbol penghubung yang mengajak semua pihak untuk bersama-sama merayakan perbedaan dan merangkul kesatuan sebagai warga bangsa yang saling menghormati.
“Dengan mengedapankan nilai-nilai universal yang dapat diterima masyarakat luas, maka festival ini akan menjadi lintas platform terbuka untuk kolaborasi lintas agama dan budaya,” pungkasnya. (*)
Reporter = Abdillah Qomaru | Editor : Lutifyu Handi