
MADIUN (Lenteratoday) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) meresmikan 32 Zakat Mart (Zmart) yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023).
"Bantuan bersifat hibah, memang mustahik yang memenuhi kriteria dan syariat," kata Pimpinan Baznas Bidang SDM, Keuangan dan Umum, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani usai meresmikan Zwmart Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan.
Bantuan ini diterimakan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki usaha mikro berupa warung jajanan dan sembako berupa bantuan modal senilai 15 juta rupiah. Selain untuk menambah barang dagangan bantuan itu juga diharapkan dapat mempercantik kios agar lebih baik.
"Nantinya tidak begitu lepas saja, tapi di dampingi supaya nanti menjadi pengusaha yang produktif, tidak musiman setelah dibantu bubar," ujar Nur Chamdani.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Madiun Soedjiono menyebut ada 32 KPM yang tersebar di lima kecamatan terdiri dari dua warung di Kecamatan Wonoasri, dua warung di Kecamatan Saradan, satu warung di Kecamatan Dagangan, dua warung di Kecamatan Pilangkenceng serta 25 warung di Kecamatan Mejayan.
"Diberikan kepada mereka yang memang layak menerima pengembangan usaha mikro yang ada di Kabupaten Madiun, Pemkab Madiun juga melakukan pendampingan juga dilakukan oleh dinas terkait," jelasnya.
Senior Vice President Project Monitoring and Claom Management PT Penjamin Infrastruktur Indonesia Nandang Prihantoro mengatakan pihaknya selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah naungan Kementerian Keuangan yang ditugaskan sebagai pendukung percepatan infrastruktur di Indonesia salah satu programnya adalah Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
"Contohnya saat ini di Kabupaten Madiun kita menyelenggarakan program pemberian bantuan kerja sama dengan Baznas kepada 32 mustahik," katanya.
Dengan harapan adanya peningkatan ekonomi khususnya masyarakat kecil. Adanya bantuan tunai, serta pendampingan dalam penyelenggaraan bisnis dagang diharap bisa mengembangkan ekonomi dan omset yang semakin meningkat.
"Kabupaten Madiun menjadi satu-satunya Pemda yang berhasil menyelenggarakan proyek KPBU APJ, dan memang ada titik masyarakat yang perlu dibantu," ucapnya. (*)
Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo | Editor : Lutifyu Handi