SURABAYA (Lenteratoday) – Kloter partama Jamaah Calon Haji (JCH) tiga di Asrama Haji embarkasi Surabaya sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (23/5/2023). Kemudian, di hari yang sama disusul kloter kedua dan ketiga, sehingga total ada 1.335 jamaah dan 15 petugas yang tiba di asrama haji.
Berbeda dengan tahun lalu, JCH tahun ini terlihat banyak yang tergolong dalam usia lanjut. Pada kloter petama dari 445 JCH, ada 174 jamaah yang usianya diatas 60 tahun. Bahkan, di antara mereka ditemukan juga yang usianya lebih dari 85 tahun.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram mengatakan pihaknya telah mempersiapkan secara matang untuk menyambut kedatangan kloter pertama dari Bangkalan. Demikian juga dengan kedatangan kloter kedua dari Bangkalan, Surabaya, dan kota Madiun. Sedangkan kloter ketiga dari Bangkalan, Sampang dan Surabaya.
“Kita sudah mempersiapkan dengan serius menangani peneriman kloter pertama kami layani dengan baik. Ada 445 jamaah dari Kabupaten Bangkalan ditambah dengan 5 petugas dan lengkap semua mudah-mudahan sehat walafiat semuanya,” kata Husnul ditemui setelah acara penerimaan kloter pertama.
Terkait dengan penanganan jamaah lansia yang jumlahnya cukup banyak, Husnul mengatakan bahwa proses penanganan akan dilakukan oleh petugas yang telah disiapkan di Mekkah dan Madinah. Sedangkan untuk pendampingan akan dilakukan dengan pola kerjasama antar jamaah.
“Jadi begini pendampingannya didampingi jamaah haji Indonesia itu sendiri, sesama jamaah saling menolong, saling mendampingi, tapi pemerintah juga memberikan petugas secara khusus di Mekkah dan di Madinah. Di sana sudah ada petugas secara khusus lansia dan sudah disiapkan petugasnya melalui bimtek yang cukup serius untuk menangani lansia,” katanya.
Selain pada lansia, petugas juga akan fokus terhadap para jamaah yang masuk dalam risti (Resiko tinggi). Jamaah risti ini bukan berarti dari lansia, sebab lansia juga ada yang sehat. Namun, yang masuk risti ada mereka yang memiliki penyakit cukup serius.
Husnul Maram mengatakan, untuk para risti ini akan mendapatkan pengawasan ketat dari petugas khususnya petugas kesehatan. Sebenarnya, para jamaah risti ini sudah melalui proses pemeriksaan berlapis di daerah mereka masing masing, namun tetap harus mendapat perhatian.
Lebih lanjut Husnul menyampaikan bahwa setidaknya ada 11.300 jamaah dari embarkasi Surabaya tahun ini yang masuk pada lansia atau usia atas 60 tahun. Di dalamnya ada 1.758 jamaah jatah dari pemerintah yang usia termudanya adalah 85 tahun.
Sementara itu, salah satu petugas kesehatan dari kloter pertama Iik Sriyanto mengaku akan berusaha keras untuk memberikan pelayanan terbaik pada jamaah. Dia mengakui memang tahun ini tidak ada pendamping jamaah, sehingga semuanya diserahkan pada petugas haji.
“InsyaAllah bisa berjalan dengan baik, kami sudah melakukan kesepakatan meski secara tidak tertulis pada ketua rombongan dan kelompok untuk saling membantu dan memberikan pengawasan pada jamaah lansia,” terangnya.
Lebih lanjut dia menandaskan teknisnya adalah dengan gotong royong bergantian untuk membantu para jamaah lansia saat menajalani ibadah haji. Termasuk ketika pelaksaan towaf dan wukuf. “Nanti kita akan kelompokkan dengan tempat tidurnya masing masing. Maka disini kami bertugas memperkuat visitasi ke kamar kamar,” tandasnya.
Sementara itu, Rija binti Baris, jamaah berusia 85 tahun dari Bangkalan mengatakan sudah siap untuk beribadah haji. Meski usianya sudah lanjut, namun Rija terlihat masih mampu berjalan meski agak pelan.
Demikian juga dengan Hosna binti Sarima yang juga berusia 85 tahun. Hosna juga telihat masih sehat bahkan dia mengaku sehari hari masih bekerja di sekitar rumahnya. Uang hasilnya kerjanya dikumpulkan supaya bisa pergi haji. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
