20 April 2025

Get In Touch

Halal Bihalal Kolosal di Mapolrestabes Surabaya, Ketum PBNU Ajak Wujudkan Kemaslahatan Bersama

Kegiatan halal bihalal kolosal bersama warga nahdliyin, Sabtu (20/5/2023) malam di Mapolrestabes Surabaya. (Abdilah Qomaru/Lenteratoday)
Kegiatan halal bihalal kolosal bersama warga nahdliyin, Sabtu (20/5/2023) malam di Mapolrestabes Surabaya. (Abdilah Qomaru/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday)- Suasana akrab memenuhi Mapolrestabes Surabaya dalam halal bihalal kolosal bersama warga nahdliyin, Sabtu (20/5/2023) malam.Dalam sambutannya,Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, meskipun Nahdlatul Ulama (NU) bukanlah imaroh negara (pemerintah), tetapi NU adalah imaroh jamaah (komunitas keagamaan).

"Kita bukan imaroh negara tapi kita imaroh jamaah tapi meskipun begitu warga NU harus memenuhi hajat bersama masyarakat untuk mewujudkan kemaslahatan bersama bangsa ini," ujar KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU.

Hal ini menunjukkan bahwa peran NU lebih fokus pada pemimpinan dan pembinaan umat serta penyebaran ajaran agama Islam.
Namun, meskipun NU memiliki fokus yang lebih pada urusan agama dan keagamaan, KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya warga NU untuk turut serta memenuhi hajat bersama masyarakat dalam rangka mewujudkan kemaslahatan bersama. Artinya, sebagai bagian dari masyarakat yang lebih luas, warga NU diharapkan aktif terlibat dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan bersama untuk mencapai kesejahteraan dan kemaslahatan bersama.

Dalam acara halal bihalal kolosal ini, seluruh pengurus MWC dan Ranting NU se-kota Surabaya, serta sekitar 5 ribu warga Nahdliyin berkumpul.

KH Yahya Cholil Staquf juga menekankan pentingnya pemahaman tentang tariqah dalam menjalani kehidupan sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU). Tariqah merujuk pada jalan, cara, dan metode untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurutnya, memahami dan mengikuti tariqah merupakan kunci kesuksesan bagi orang NU.

Pemahaman tariqah yang paling dasar bagi orang NU adalah dengan mengikuti dan mentaati ulama. Ulama memiliki peran penting dalam memberikan arahan, pengajaran, dan bimbingan kepada umat Islam, termasuk warga NU. Dalam tariqah NU, menjalin hubungan yang baik dan patuh terhadap ulama adalah langkah penting dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, KH Yahya Cholil Staquf juga menekankan pentingnya sikap hormat dan penghormatan terhadap orang lain, termasuk kepada mereka yang bukan anggota NU. Meskipun bertemu dengan orang yang memiliki keyakinan atau agama yang berbeda, warga NU diharapkan tetap menghargai mereka. Hal ini juga merupakan bagian dari tariqah, karena menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan toleransi.

''Kunci kesuksesan orang NU itu harus memahami tariqah, tariqah itu jalan cara metode untuk mendekatkan diri pada Allah SWT, tariqah paling dasar orang Nu itu ikut ulama, walaupun ketemu bukan anggota NU tetapi kita harus menghormati, walaupun ketemu orang yang berbeda agama harus menghargai itu juga termasuk tariqah,'' ujarnya.

Sementara itu, Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan menegaskan bila pihaknya mendukung penuh. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan setiap kegiatan PBNU.

Dukungan dan fasilitasi yang dijanjikan oleh Wakapolda Jawa Timur meliputi berbagai aspek kegiatan PBNU, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Wakapolda berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan PBNU berjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Saya sebagai wakapolda jatim akan mendukung dan memfasilitasi apapun proses kegiatan proses PBNU" tegasnya.

Dalam acara tersebut, selain rangkaian kegiatan Halal Bihalal dan silaturahim, juga dihadirkan berbagai pertunjukan seni yang memeriahkan suasana. Pertunjukkan silat Pagarnusa, seni musikalisasi puisi, dan penampilan dari Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama.(*)

Reporter: Abdillah Qomaru/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.