20 April 2025

Get In Touch

Survei: Hampir Semua Karyawan Masuk Kerja Saat Sedang Sakit

Ilustrasi kerja (Shutterstock)
Ilustrasi kerja (Shutterstock)

Menurut hasilsurvei global, hampir semua pekerja—termasuk tenaga medis—akan tetap pergibekerja meski sedang sakit. Lebih dari setengah responden mengatakan merekaakan tetap kerja walalu memiliki gejala penyakit seperti influenza.

Para perisetdari Australian National University meneliti seberapa banyak tenaga kerjaprofesional di berbagai sektor yang menularkan penyakit kepada pasien (untukmereka yang bekerja di bidang kesehatan) dan kolega mereka dengan datangbekerja saat sakit.

Studi yangdipublikasikan pada jurnal PLOS One inimelakukan survei pada para karyawan dari 49 negara. Mereka menemukan faktabahwa hampir 96,5 persen pekerja nonkesehatan dan 99,2 persen tenaga media,datang ke kantor saat mengalami gejala flu seperti sakit tenggorok, demam,bersin-bersin, pilek, batuk ringan, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan.

Meskipunsurvei ini memang dilakukan pada Oktober 2018 dan Januari 2019. Namun demikianmemiliki implikasi terkait bagaimana kita menanggapi presenteeism (tetapbekerja meskipun sakit atau cedera) selama pandemi COVID-19.

“Itu sudahburuk sebelum COVID-19. Sekarang, dengan adanya virus corona, sangat pentinguntuk tidak pergi ke kantor jika Anda tidak enak badan,” kata Profesor PeterCollignon, wakil pemimpin studi dalam sebuah pernyataan.

“Penelitianini menunjukkan bahwa banyak orang tetap bekerja ketika mereka sakit—termasukpara pekerja di garis depan layanan kesehatan. Lebih dari setengah populasidokter dan perawat di dunia pergi bekerja ketika mereka memiliki gejala sepertiflu," paparnya.

Para penelitimengatakan, budaya institusi, hak cuti yang tidak memadai, serta kekurangantenaga kerja menjadi alasan mengapa para karyawan merasa mereka tidak bisamengambil waktu istirahat yang mereka butuhkan saat sakit.

Padahal,dengan tidak masuk kantor, mereka mengurangi risiko penularan kepada oranglain.

Meski surveiini kecil dan memiliki sedikit responden (533 orang), tapi hasilnya sejalandengan studi lain.

Sebuah studiyang diterbitkan pada American Journal ofInfection Control pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 40 persenpetugas layanan kesehatan tetap bekerja sambil membawa penyakit flu selamamusim influenza 2014-2015.

Alasan palingumum adalah mereka merasa masih dapat melakukan tugasnya dan merasa cukup sehatuntuk masuk kerja.

Sementaraitu, bagi para profesional yang bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang,alasan paling umum tetap datang bekerja saat sakit adalah karena tidakingin kehilangan upah (Ist-abh).

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.