21 April 2025

Get In Touch

Pengamat Nilai Ganjar Sukses Pikat Hati Warga Surabaya, Ini Faktor Kuncinya

Pengamat sosial, Bambang Budiono MS
Pengamat sosial, Bambang Budiono MS

SURABAYA (Lenteratoday) - Rangkaian kunjungan Calon Presiden Ganjar Pranowo di Surabaya, Sabtu (6/5/2023), menuai banyak apresiasi dari berbagai pihak. Pengamat menilai, Ganjar mampu pikat hati warga.

“Saya melihat Ganjar lebih banyak mengisi kunjungannya di Surabaya dengan berdialog bersama warga. Proses-proses dialog inilah yang membuat Ganjar berhasil merebut hati warga Surabaya,” ujar pengamat sosial, Bambang Budiono MS dikutip Minggu (7/5/2023).

Bambang menjelaskan, di dalam ilmu sosial, gaya komunikasi dialogis yang dibangun oleh Ganjar merupakan bagian dari “tindakan komunikasi intersubyektif”.

"Tindakan komunikasi intersubyektif itu komunikasi yang bebas hambatan dominasi. Dua orang yang berkomunikasi berada dalam posisi setara, sama-sama menjadi subyek. Nah tindakan komunikasi intersubyektif ini yang selalu dibangun oleh Ganjar Pranowo saat bertemu warga,” terang Bambang Budiono.

Bambang mencontohkan saat Ganjar berdialog dengan ribuan warga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Balai Pemuda Surabaya. "Ganjar justru bertanya ke warga pelaku UMKM, siapa yang jago masak soto, lalu apa hambatannya saat menjalankan usahanya. Warga menjadi subyek yang berbicara. Ganjar justru lebih banyak mendengarkan,” jelas Bambang.

Terpisah, Ketua Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jatim, Deni Wicaksono, menyebut jika sambutan Warga Surabaya terhadap Ganjar merupakan gambaran dari solidaritas kolektif yang muncul secara organik dari akar rumput.

"Solidaritas kolektif masyarakat Surabaya muncul begitu saja, karena karakteristik Ganjar memang tidak jauh berbeda dengan Pak Jokowi. Sosok pemimpin yang humble dan dekat dengan rakyat," ujar Deni Wicaksono

Deni menerangkan, solidaritas kolektif ini sendiri secara teoritis dibagi atas dua macam, yaitu solidaritas mekanik, dan solidaritas organik. "Solidaritas warga yang hadir untuk mendukung Ganjar kemarin adalah bentuk solidaritas organik. Saya menyaksikan sendiri bagaimana warga Surabaya datang secara sukarela hanya untuk bertemu dan sekadar bersalaman dengan Pak Ganjar. Tanpa disuruh, tanpa perlu diiming-imingi sesuatu. Magnitude Ganjar memang luar biasa," terang Deni Wicaksono.

Deni juga menyebut antusiasme warga dalam menyambut Ganjar juga sangat tulus.“Mulai Pak Ganjar lari pagi hingga ke ruang-ruang publik seperti perjalanan ke Balai Pemuda, lalu ke rumah kelahiran Bung Karno, semuanya penuh antusiasme. Ekspresi warga tulus dan apa adanya dalam menyayangi Mas Ganjar,” ujar Deni.(*)

Reporter: dya,rls /Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.