
LONDON (Lenteratoday)- Raja Charles III telah dinobatkan sebagai Raja Inggris Sabtu (6/5/2023) waktu setempat. Penobatan Raja Charles III dilakukan di Westminster Abbey setelah menempuh perjalanan sepanjang dua kilometer dari Istana Buckingham.
Menuju altar pengesahan, Raja Charles berjalan bergantian oleh istrinya, Camilla yang juga dinobatkan sebagai permaisuri (queen consort). Upacara yang menghabiskan dana sekitar Rp 1,8 triliun inj diklaim memberikan dorongan ekonomi bagi Inggris, menurut sumber dari Istana Bungkingham.
“Ini akan menjadi arak-arakan yang megah,” kata Earl Marshal Edward Fitzalan-Howard, Duke of Norfolk sekaligus bangsawan senior Inggris dikutip dari reuters, Minggu (7/5/2023).
Sekitar 7 ribu personel angkatan bersenjata Inggris terlibat dalam tugas seremonial, dengan lebih dari 4 ribu orang, termasuk band militer ambil bagian dalam prosesi dari gereja kembali ke Istana Buckingham, di mana raja dan ratu yang baru dinobatkan akan diberikan penghormatan kerajaan di taman.
Penobatan yang dihadiri 2.300 tamu dan 100 kepala negara ini menghabiskan biaya dengan estimasi sebesar USD 126 juta atau setara dengan Rp 1,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.674 per dolar). Tetapi perkiraan peningkatan dari pariwisata dan ke bar, restoran, dan pub mencapai ratusan juta dolar, menurut perkiraan.
Bloomberg melaporkan pendapatan hotel di Inggris naik 54 persen dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.“Penobatan Raja memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk sektor perhotelan London Empat dan Bintang Lima, yang benar-benar menderita karena COVID,” kata Michael De Jongh, kepala komersial di platform pemesanan hotel allora.ai.
Selain itu, penerbangan tujuan Inggris untuk akhir pekan penobatan melonjak 149 persen dalam waktu 24 jam sejak tanggal diumumkan, menurut perusahaan pemesanan Travelport.
Senada, mengutip dari CNN Business, tempat-tempat umum seperti pub, restoran, dan pengecer Inggris bersiap untuk perdagangan yang meningkat pada penobatan Raja Charles III. Peristiwa bersejarah itu dapat membantu meningkatkan sentimen dan pengeluaran dalam ekonomi yang dilanda pemogokan, inflasi yang sangat tinggi, dan penurunan standar hidup.
The Centre for Economics and Business Research memperkirakan peningkatan USD 420 juta atau Rp 6,1 triliun dari sektor pariwisata dan pengeluaran di pub selama akhir pekan tiga hari, yang mencakup hari libur tambahan pada 8 Mei.
Sementara, VisitEngland, badan pariwisata Inggris, memperkirakan bahwa dorongan dari peningkatan perjalanan domestik selama akhir pekan akan jauh lebih tinggi pada USD 1,5 triliun atau setara Rp 22 triliun.
“Penjualan ritel biasanya didorong oleh acara nasional yang besar,” kata James Hardiman, seorang analis senior di Konsorsium Ritel Inggris. “Mengingat penobatan Raja akan menjadi peristiwa bersejarah, kami mengharapkan peningkatan yang lebih besar lagi.”(*)
Sumber: reuters,Bloomberg/Editor: widyawati