21 April 2025

Get In Touch

Diduga Korsleting Listrik, Toko Sembako di Jombang Ludes Terbakar

Petugas pemadam kebakaran sedang mengendalikan kobaran apiyang membakar toko sembako.(sutono)
Petugas pemadam kebakaran sedang mengendalikan kobaran apiyang membakar toko sembako.(sutono)

JOMBANG (Lenteratoday) - Toko bahan kebutuhan pokok milik Bambang Pramudyo (48) di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang hangus terbakar, Minggu (30/4/2023) dini hari.

Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik di dalam toko. Percikan api cepat membesar, menjilat barang-barang di toko tersebut. Api juga merembet ke dinding dan atap.

Warga yang mengetahui berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan manual. Namun si jago merah sulit dikendalikan karena ditiup angin cukup kencang.

Warga kewalahan memyebabkan pemilik toko mengontak Pos Damkar (Pemadam Kebakaran) Mojoagung Jombang.

Tak berselang lama, mobil damkar ke lokasi. Petugas menyemprotkan air ke titik api. Satu setengah jam kemudian, api berhasil dipadamkan. Namun kondisi toko sudah ludes.

Agus Budihartono (50), kakak pemilik toko menjelaskan, kejadian itu diketahui ketika warga mencium bau asap menyengat. Setelah dilihat ternyata asap sudah membubung tinggi di toko tersebut.

. Toko sembako milik warga Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Jombang, hangus terbakar, Minggu (30/4/2023).(sutono)

Toko tersebut digunakan untuk berjualan sembako serta kebutuhan lain seperti minyak dan rokok. Biasanya kalau malam ada penjaga. Tapi saat kejadian tidak ada orang yang menunggu. "Yang terbakar sembako, rokok, dan barang dagangan lainnya,” ujar Agus.

Agus menduga kebakaran yang melanda toko milik adiknya itu dipicu korsleting listrik. “Kerugian ditaksir Rp 100 juta. Karena nyaris seluruh barang dagangan yang ada di dalam toko hangus,” ujarnya.

Ketua Tim Damkar Pos Mojoagung, Bambang Irawan, mengatakan, begitu mendapatkan laporan melalui telepon dari warga, timnya langsung meluncur ke lokasi. Saat di lokasi, api sudah membesar.

"Api diduga berasal dari korsleting arus listrik yang ada di atas kulkas. Api berhasil kita padamkan sekitar 1,5 jam. Kita sempat mengalami kesulitan karena sirkulasi udara di ruangan sangat minim,” tutup Bambang. (*)

Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.