20 April 2025

Get In Touch

NATO Sebut Semua Anggota Setuju Ukraina Gabung, Tapi…

NATO Sebut Semua Anggota Setuju Ukraina Gabung, Tapi…

RAMSTEIN (Lenteratoday)- Seluruh anggota Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) dikabarkan sepakat Ukraina bergabung. Tapi menurut Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg aliansi itu baru direalisasikan bila invasi Rusia berakhir.

"Semua anggota NATO telah setuju Ukraina akan menjadi anggota. Presiden Volodymyr Zelensky memiliki harapan jelas soal ini, kami telah mendiskusikannya," kata Stoltenberg pada Jumat (21/4/2023) jelang pertemuan menhan negara NATO di Ramstein, Jerman dikutip The Guardian, Sabtu (22/4/2023)

"Kedua isu yakni keanggotaan dan jaminan keamanan dan tentunya kebutuhan keamanan Ukraina. Karena tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana perang ini akan berakhir. Tapi, yang kami tahu adalah ketika perang berakhir, kami harus memastikan sejarah tidak terulang," paparnya menambahkan.

Selain keanggotaan Ukraina, pernyataan Stoltenberg itu semakin memberi sinyal bahwa NATO akan memberi bantuan senjata tambahan dan dukungan lainnya bagi Kyiv.

Keanggotaan NATO telah lama menjadi dambaan Ukraina. Meski secara prinsip NATO sudah setuju Ukraina bergabung pada 2018, aliansi itu tidak pernah memberikan jalur resmi bagi Kyiv untuk mengurus keanggotaan.

Sementara itu, invasi Rusia membuat prospek Ukraina menjadi anggota NATO kian pelik. Sebab, Moskow pernah mengultimatum jika Ukraina masuk NATO itu akan menyebabkan konfrontasi langsung dengan Rusia.

Dikutip The Guardian, Zelensky dijadwalkan menghadiri KTT NATO di Vilnus, Lituania, pada Juli mendatang. Sejumlah pihak memperkirakan NATO bakal menyetujui peta jalan keanggotaan bagi Ukraina dalam KTT tersebut.

Baru-baru ini, Stoltenberg juga diam-diam pergi ke Kyiv, lawatan pertama ketua NATO ke Ukraina sejak invasi Rusia berlangsung.

Rusia Isyaratkan Setop Perang

Di sisi lain, Rusia mulai memberi sinyal hendak mengakhiri perang di Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melontarkan isyarat ini ketika pasukan Negeri Beruang Merah tak kunjung menunjukkan kemajuan signifikan di Ukraina.

"Jelas kami tertarik mempertimbangkan mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin," kata Lavrov usai bertemu Menlu Brasil Mauro Vieira di Brasília seperti dikutip TASS.

Dalam pertemuan itu, Lavrov juga mengucapkan terima kasih kepada Brasil yang telah memahami latar belakang perang di Ukraina.

Ia juga mengapresiasi tawaran pemerintah Brasil yang ingin berkontribusi untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina."Masalah itu harus diselesaikan tidak hanya untuk saat ini, tetapi berdasarkan perjanjian jangka panjang," kata Lavrov.(*)

Sumber: The Guardian /Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.