20 April 2025

Get In Touch

Dekati Lebaran, Wali Kota Abu Bakar Relaksasi Physical Distancing

Dekati Lebaran, Wali Kota Abu Bakar Relaksasi Physical Distancing

Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk berbelanja memenuhi kebutuhan Lebaran. Namun kepada penjual dan pembeli tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kelonggaran itu diberikan wali kota setelah melihat danmemantau kondisi jalanan Kota Kediri yang semakin padat. Pusat perbelanjaanmulai buka dan masyarakat mulai belanja kebutuhan lebaran di mall.

"Saya paham untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakatkeluar untuk berbelanja, tapi saya harap pedagang atau pelaku usaha menerapkanprotokol covid-19. Sediakan tempat cuci tangan, jaga jarak minimal 1 meter ataumengurangi kapasitas 50 persen, dan wajib pakai masker", jelas Abdullah AbuBakar.

Wali Kota yang biasa disapa Mas Abu ini menyebut akan adasanksi jika pelaku usaha tidak mengikuti protokol Covid-19. Sanksi yangdiberikan penutupan sementara satu hari, jika membandel akan ditutup selamatiga hari.

"Pemilik usaha wajib bertanggung jawab atas pelaksanaanprotokol Covid-19. Jika terjadi pelanggaran, pemilik tidak bisa lepas tanggungjawab. Saya juga menghimbau masyarakat untuk menahan dulu berbelanja kebutuhanyang bukan pokok," pinta Mas Abu.

Kediri Town Square, salah satu pusat perbelanjaan di KotaKediri sudah berancang-ancang membuka penuh tenant nya pada 22 Mei 2020.

“Kami tutup mulai tanggal 31 Maret 2020. Nanti akan dibukapenuh pada tanggal 22 Mei 2020,” kata Aan Tri Ayuni, Marketing CommunicationManager Kediri Town Square, Kota Kediri, Senin (18/5). Selama tutup, hanyaHypermart yang menjadi satu satunya gerai yang tetap buka.

Pada tanggal 2 Mei, Kediri Town Square (Ketos) mulai bukauntuk gerai fashion , obat, dan alat kesehatan. Kira-kira seperempat darijumlah gerai di Ketos. Baru tanggal 22 Mei 2020 akan dibuka total semuanyatenant termasuk gerai makanan dan minuman.

“Hanya, kalau untuk F&B tetap tak boleh makan di tempat.Hanya boleh take away ,” tambah Aan.Dibukanya pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambutLebaran. Juga keluhan para penyewa gerai karena tutup sehingga tidak adapemasukan sama sekali.

Meski dibuka, protokol kesehatan dilakukan dengan pengawasanketat dari staf dan keamanan. Mulai dari cuci tangan, penyemprotan handsanitizer , dan semua pengunjung baik dewasa serta anak-anak harus memakaimasker.

Khusus untuk Matahari, salah satu tenant , membatasipengunjung di dalam gerai maksimal 500 orang. Bila lebih, harus mengantre diluar, menunggu yang di dalam keluar. Angka tersebut terbaca dari smart counteryang dipasang di tiap pintu masuk. Alat ini mendeteksi jumlah pengunjung masukdan keluar dengan akurat.

“Kalau sudah penuh, mall kami tutup dari depan. Jadi seringterlihat parkiran kosong, tapi pengunjung kami stop untuk menghindari kerumunan,”tambah Aan.

Di dalam Matahari pun, staf mengawasi pengunjung. Antrean dikasir harus menjaga jarak  fisik sesuaidengan tanda yang sudah dibuat. Jika membeli baju, tidak boleh dicoba, kamarpas ditiadakan.

“Kami juga membuat rute bagi pengunjung di dalam mall ,”kata Wahyu, Assisten Store Manager yang sedang bertugas seraya menunjukkantanda anak panah di lantai berupa tanda hijau arah masuk dan tanda merah arahkeluar. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.