
SURABAYA (Lenteratoday) -Pernah mencicipi kurma Medjool? Jika belum, tentu Anda perlu mencobanya. Kurma Medjool adalah kurma berukuran besar.
Tidak hanya ukurannya yang jumbo, kurma Medjool juga punya rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Tak heran, kurma jenis ini selalu menjadi primadona, terutama saat bulan puasa.
Perbedaan wilayah penanaman kurma dapat membuat kurma memiliki tekstur dan kelegitan berbeda. Ada yang kering, ada yang lembap dan ada pula yang sangat manis.
Kurma berwarna cokelat gelap ini memiliki ukuran besar, daging tebal, dan cita rasa manis seperti karamel. Teksturnya pun lembut dan empuk.
Selain itu ukuran biji kurma Medjool lebih kecil sehingga daging buahnya lebih padat. Berat kurma ini sendiri mencapai 15-23 gram per buah.
Ciri khas tersebut membuat kurma Medjool banyak dicari untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Karena menyantap satu butir kurma Medjool sangat memuaskan.
Rasa kurma yang manis membuat Medjool juga banyak diolah menjadi cake, dipadu dengan cokelat, atau kacang-kacangan.
Kurma Medjool merupakan sumber serat yang baik, tinggi antioksidan, kaya vitamin dan mineral penting, seperti kalium, tembaga, magnesium, vitamin B6, niasin, kalsium, zat besi dan vitamin K. Dalam 2 buah kurma Medjool (46 gr) terdapat 140 kalori, 36 gr karbohidrat, 1 gr protein, dan 3 gr serat.
Meskipun asal kurma Medjool dari Palestinam namun beberapa negara melakukan budidaya. Seperti banyak dilakukan di Maroko, Saudi Arabia, Yordan, dan utara Afrika.
Saat ini pasar kurma Medjool Palestina di Indonesia harganya berkisar Rp 300.000/kg.
Medjool Amerika
Dengan keistimewaan itu, maka Amerika Serikat ikut melakukan budidaya secara besar-besaran.
Pada awal abad 20, setelah runtuhnya Kesultanan Turki Ustmani (Ottoman) di Turki (3 Maret 1924), beberapa orang (ilmuwan) dari Departemen Pertanian Amerika berkunjung ke tanah bekas wilayah Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman). Pulangnya mereka membawa bibit kurma ini ke negaranya.
Mereka membudidayakan kurma jenis ini dengan memilih lokasi yang memiliki iklim hampir serupa dengan iklim bibit ini berasal.
Secara bersamaan, Departemen Pertanian Amerika Serikat menciptakan departemen khusus yang tujuannya untuk menemukan tanaman baru yang secara ekonomi penting dan memperkenalkannya kepada petani, pengusaha, dan konsumen di Amerika Serikat.
Dari berbagai jenis kurma yang ada, dua jenis kurma yang banyak ditanam di Amerika Serikat adalah Medjool dan Degleet Noor.
Yang menjadikan kurma ini menjadi istimewa adalah tempat penanamannya. Kurma Medjool ditanam di daerah khusus di Yuma, Arizona, Amerika Serikat.
Yuma memiliki udara gurun, sama seperti di timur tengah. Yuma juga memiliki sungai bawah tanah yang tidak dimiliki oleh tanah pertanian lain.
70 persen kurma Medjool yang ditanam di Yuma, diekspor ke Indonesia. Ekspor kurma Medjool dalam jumlah besar ini disebabkan oleh tingginya permintaan dari Indonesia.
Kurma Medjool berhasil menjadi salah satu komoditi pertanian di Amerika dan menjadi salah satu hasil pertanian yang diekspor.
Kini Medjool asal Amerika justru paling banyak dicari di Indonesia. Kurma Medjool asal Amerika saat ini dihargai sekitar Rp 400.000 - 500.000/kg (*)
Penulis: Arifin BH