21 April 2025

Get In Touch

DPRD Gresik Gelar Paripurna Penyampaian Hasil Reses

Rapat Paripurna DPRD Gresik dengan agenda penyampaian laporan hasil reses pertama tahun ini, Senin (20/3/2023).
Rapat Paripurna DPRD Gresik dengan agenda penyampaian laporan hasil reses pertama tahun ini, Senin (20/3/2023).

GRESIK (Lenteratoday) - DPRD Kabupaten Gresik menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian laporan hasil reses pertama tahun ini, Senin (20/3/2023).

Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah, didampingi Ketua DPRD, Much Abdul Qodir, dan Wakil Ketua, Ahmad Nurhamim, dan Mujid Riduan. Nur Saidah menyampaikan bahwa, penyampaian laporan hasil reses mengacu Tata Tertib (Tatib) DPRD Gresik Nomor 1 tahun 2019 Pasal 19, dan bersifat wajib.

“Penyampaian laporan hasil reses bisa disampaikan atau dibacakan,” ucap Nur Saidah.

Sementara, juru bicara (Jubir) Fraksi Gerindra, Muhammad Zaifudin dalam laporannya menyampaikan bahwa, anggota Fraksi Gerindra dalam reses I mendapatkan beberapa permasalahan. Baik itu, berkenaan dengan kerja Anggota DPRD maupun pemerintah daerah.

Diantaranya; dampak pembangunan jalan nasional Surabaya – Babat di sekitar Kecamatan Duduksampeyan, urukan proyek jalan menimbulkan debu yang sangat mengganggu.

“Akses jalan alternatif tidak dipikirkan oleh pelaksana proyek pembangunan, sehingga mengurangi penghasilan warga di area proyek,” ucapnya.

“Hingga saat ini, kelangkaan pupuk terjadi di Gresik, padahal petani sawah dan petani tambak sangat membutuhkannya,” lanjutnya.

Selain itu masih banyak tukang parkir liar dan tidak ada pengaturan yang baik, sehingga mengakibatkan macet di mana-mana. “Untuk itu, perlu dilakukan kajian bagaimana sebaiknya menangani tukang parkir agar bisa lebih baik,” tuturnya.

Zaifudin berharap, hibah-hibah untuk tempat ibadah lebih ditingkatkan dan diperhatikan. Pokir – pokir dari bantuan keuangan harus disesuaikan RPJM Desa masing-masing.

Untuk bantuan UMKM bagi pemilik usaha kecil menengah tidak dirupakan dengan barang tapi berupa dengan uang agar bisa menyesuaikan kebutuhan kegiatan UMKM.

“Pelayanan rumah sakit yang masih belum maksimal, contoh masih banyak warga Gresik yang kesulitan mendapatkan kamar rawat inap, juga menjadi temuan kami saat reses,” ungkapnya. (ADV/ Asepta YP)

Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.