20 April 2025

Get In Touch

Sayur Hidroponik Kota Kediri Peroleh Sertifikat Prima 3 dan Tembus Toko Ritel Modern

Walikota Abu Bakar (kemeja batik) memanen sayur selada hidroponik bersama perwakilan toko retail modern di Kota Kediri.
Walikota Abu Bakar (kemeja batik) memanen sayur selada hidroponik bersama perwakilan toko retail modern di Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday)-Produk sayur Komunitas Hidroponik Kota Kediri (Kohikari) masuk toko ritel modern. Sebelumnya, Walikota Abu Bakar memberikan sertifikat Prima kepada komunitas tersebut di Honaya Farm Lirboyo, Kamis (9/3/2023).

Sukses tembus toko ritel modern ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja antara Kohikari dengan tiga toko ritel modern, yakni; Golden Swalayan, Hypermart, Samudra, dan Superindo.

"Alhamdulillah sekarang mereka tersertifikasi dan ke depan akan dinaikkan menjadi Prima 2. Ini menandakan sayur hidroponik yang mereka jual ini layak untuk dikonsumsi. Tidak ada timbal, bakteri ecoli dan kandungan berbahaya lain. Jadi siap dikonsumsi dan aman," ujar Walikota Abu Bakar.

Ditambahkan, di Kota Kediri memang tidak memiliki lahan luas untuk bercocok tanam. Tetapi masyarakat Kota Kediri gemar menanam. Urban farming menjadi jawaban bagi masyarakat di perkotaan. Semakin hari masyarakat semakin banyak yang menanam hidroponik.

"Ini merupakan suatu hal yang positif karena ada nilai ekonomi juga dari kegiatan hidroponik ini. Memang butuh effort tapi hasilnya memang luar biasa bagus. Kuncinya, teman-teman harus konsisten," ungkapnya.

Lebih lanjut Walikota Kediri mengatakan tugas Pemkot Kediri adalah mencari pasar bagi produk hidroponik ini. Dengan kontrak kerja yang telah ditandatangani tentu pasar dari sayuran hidroponik akan lebih luas. Apalagi saat ini permintaan masyarakat terhadap sayur hidroponik meningkat.

Masyarakat mulai memiliki awareness terhadap makanan yang dikonsumsi. Sayur hidroponik ini memiliki kualitas yang bagus dan membutuhkan pasar lebih premium. Kohikari bisa memanen 6 hingga 7 kuintal per minggu.
"Saya lihat kualitas sudah ekspor. Nanti bisa dipelajari lebih lanjut dan mencari eksportir sayur terdekat. Saya juga minta kepada supermarket untuk memberikan masukan dan saran kepada Kohikari supaya kualitas produk tetap bagus dan bisa memenuhi kebutuhan pasar," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Moh. Ridwan menjelaskan sertifikat Prima 3 ini diberikan sebagai penilaian produk pangan aman untuk dikonsumsi. Untuk mendapat sertifikat Prima 3 harus melalui pengujian bebas residu pestisida dan residu logam berat.

Di Kota Kediri sendiri ada sekitar 300 petani hidroponik mayoritas memang masih taraf hobi. Namun ada sekitar 50 petani memiliki lahan masuk di taraf ekonomi.

"Diharapkan produk yang dijual bisa memiliki nilai tawar lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Produk hidroponik ini sendiri diminati pasar terbukti mereka tidak susah mencari pasar. Semoga urban farming semacam ini bisa meningkat di Kota Kediri dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," jelasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Ketua Kohikari Sigit Hari Setiawan, Lurah Lirboyo Nanang, tuan rumah Rahmad Haris, dan tamu undangan lain.

Reporter: Gatot Sunarko /Wditor: Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.