
JAKARTA (Lenteratoday) - Teka teki penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang menewaskan 17 orang mulai menemukan titik terang. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut kebakaran tersebut awalnya disebabkan gangguan teknis.
Sigit dan pihak terkait meninjau langsung lokasi utama kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Dalam kunjungannya tersebut Sigit mengatakan tim investigasi gabungan dari Polri serta pihak terkait masih mendalami penyebab terjadinya kebakaran di Depo Pertamina.
"Baru saja kita dengan tim Pak Kapolda, Kabareskrim Polri, dan tim gabungan investigasi didampingi rekan-rekan Pertamina melakukan pengecekan awal di TKP," ujar Sigit di Depo Pertamina Plumpang, dilansir dari cnnindonesia.com, Sabtu (4/3/2023).
Berdasarkan hasil tinjauan dan laporan awal yang diterimanya, Sigit menjelaskan peristiwa kebakaran itu terjadi pada Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Kronologis awalnya adalah di lokasi kebakaran sedang ada pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax yang dikirim dari Balongan.
Kemudian, saat pengisian terjadi gangguan teknis yang mengakibatkan terjadinya tekanan berlebihan. Setelah itu peristiwa kebakaran terjadi.
Dia mengatakan bahwa penjelasan tersebut baru sekadar informasi awal. Maka, lanjut Sigit, polisi masih terus mendalami penyebab munculnya api. "Tentunya untuk mencari tahu sumber api dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim," tuturnya.
"Saat ini, kita sedang kumpulkan saksi, CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis. Sehingga nanti bisa kita jelaskan secara Scientific Crime Investigation tentang peristiwa yang sebenarnya. Khususnya terkait sumber api yang mengkibatkan terjadinya kebakaran," sambungnya.
Hingga Sabtu (4/3/2023) sore, Pertamina belum mengeluarkan keterangan resmi soal penyebab kebakaran, dan masih menunggu hasil penyelidikan internal. Sedangkan jumlah korban tewas mencapai 17 orang, termasuk satu orang yang meninggal di rumah sakit pada sore hari.
Total luas area Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang terbakar pada Jumat malam mencapai 1,5 hektare. (*)
Sumber : cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi