MALANG (Lenteratoday) – Kecepatan angin mencapai 40 Km per jam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengaku, selalu siap siaga selama 24 jam. Warga pun diminta tetap waspada.
“Antisipasi kami dari BPBD adalah siaga 24 jam. Jadi mulai pagi sampai pagi lagi tim kami siaga. Ada tim kaji cepat, jika ada laporan dari masyarakat langsung meng-assesment tingkat keparahannya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media, Senin (27/2/2023).
Pria yang akrab dengan sapaan Prayit ini menambahkan, jika terdapat masyarakat yang terdampak bencana, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, seperti Public Safety Center (PSC) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, hingga bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait dengan pohon tumbang yang disebabkan oleh angin kencang.
“Dan assesment itu tadi menjadi rekomendasi bagi OPD-OPD terkait untuk menindaklanjuti bencana yang ada. Kalau itu ada kecideraan kami langsung asses ke PSC. Kalau pohonnya itu menghalangi lalu lintas atau menimpa rumah orang, kami biasanya sinergi dengan DLH,” tambahnya.
Selain sinergitas dengan OPD terkait. Prayit juga menyampaikan bahwa pihaknya selalu melakukan pemutakhiran informasi kebencanaan, di setiap kelurahan di Kota Malang, melalui anggota kelurahan tangguh.
“Kami juga bersama kelurahan tangguh selalu update. Sehingga hampir setiap 2 menit ada laporan dari wilayah dimana ada 4 sampai 6 grup yang melaporkan kondisi secara umum, termasuk perihal cuaca,” ucapnya.
Di sisi lain, Prayit menuturkan bahwa pada laman media sosial instagram BPBD Kota Malang, juga telah memberikan informasi terkait kewaspadaan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan ini. Adapun prakiraan cuaca di Kota Malang selama 2 hari, mulai tanggal 27-28 Februari 2023, yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat cenderung terjadi di waktu menjelang sore hingga dini hari.
“Hujan masih berpeluang turun mulai sore, malam, hingga pagi. Hujan ringan sampai sedang bisa turun lebih awal dari perkiraan. Waspadai kecepatan angin yang berhembus kencang, kemudian jauhi pohon yang besar atau rimbun, yang berpotensi patah atau tumbang,” pungkas Prayitno. (*)
Reporter: Santi Wahyu/ Editor: widyawati
.jpg)
.jpg)
