21 April 2025

Get In Touch

Urai Titik Macet, Pemkot Malang Tinjau Langsung 2 Kawasan Padat Kendaraan

Wali Kota Malang, Sutiaji, meninjau kawasan padat kendaraan di Jalan Embong Brantas, bersama dengan Kepala Diskominfo Kota Malang (kiri) dan Kepala Dishub Kota Malang (kanan) serta Pakar Transportasi UB (2 dari kiri). Dok: Humas Pemkot Malang. (Santi/Lente
Wali Kota Malang, Sutiaji, meninjau kawasan padat kendaraan di Jalan Embong Brantas, bersama dengan Kepala Diskominfo Kota Malang (kiri) dan Kepala Dishub Kota Malang (kanan) serta Pakar Transportasi UB (2 dari kiri). Dok: Humas Pemkot Malang. (Santi/Lente

MALANG (Lenteratoday) – Upaya mencari solusi mengurai titik-titik kemacetan, dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan peninjauan langsung ke 2 wilayah padat kendaraan. Diantaranya Jembatan Buk Gluduk yang berlokasi di Jalan Embong Brantas, Kecamatan Klojen dan Jembatan Ranugrati, Kecamatan Kedungkandang.

“Kita ingin melihat titik-titik kemacetan yang memang ingin kita urai, terlepas itu kemudian terimbas Satu Arah atau tidak. Seperti yang di Embong Brantas, itu tidak ada penumpukan dari Satu Arah,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, ditemui usai melakukan peninjauan pada 2 lokasi tersebut, Kamis (23/2/2023).

Sutiaji kemudian menambahkan, setelah dilakukan identifikasi melalui CCTV yang terpasang di sudut Jalan Embong Brantas, menunjukkan bahwa kemacetan di wilayah tersebut sering terjadi bahkan sebelum adanya penerapan uji coba satu arah.

“Kemudian juga sudah ditracking pada jam yang sama, di tanggal yang berbeda. Macetnya juga banyak memang di sana. Tadi saya melihat yang di Jalan Aris Munandar, itu tidak ada orang yang belok ke kiri maupun ke kanan. Meskipun ada, tapi tidak banyak,” tambahnya.

Lebih lanjut, pria berkacamata ini mengaku, penyebab kemacetan dimungkinkan karena banyaknya pengguna jalan yang memaksa untuk crossing jalan di Jembatan Buk Gluduk. Sehingga, sambungnya, bukanlah uji coba satu arah yang menjadi penyebab macetnya wilayah tersebut.

“Tadi kami lihat adalah penyakitnya ini yakni crossing di Buk Gluduk itu, crossingnya ada yang dari stasiun harus belok kanan. Ada yang dari arah Panglima Sudirman, belok kanan juga. Sehingga mungkin ada 2 sampai 3 menitan yang memotong. Akhirnya menumpuk, padahal arus dari arah selatan juga luar biasa. Sebaliknya, kalau sore itu bukan dari selatan ke utara, tapi dari utara ke selatan yang numpuk di Buk Gluduk itu,” urai Sutiaji.

Di sisi lain, terkait Jembatan Ranugrati, Sutiaji menyebut, telah mengetahui penyebab dari padatnya kendaraan yang melintas di area tersebut. Oleh karena itu, ia berencana akan berkomunikasi lebih lanjut bersama pakar transportasi, guna mengurai dan menangani kemacetan yang terjadi di wilayah kecamatan Kedungkandang ini.

“Terus saya keliling lagi ke Ranugrati. Penyakitnya sudah tahu, tinggal dicari obatnya. Nanti akademisi transportasi yang tahu,” tukas orang nomor 1 di jajaran Pemkot Malang ini.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, juga mengatakan bahwa kemacetan di Jalan Embong Brantas telah terjadi bertahun-tahun, sebelum adanya pelaksanaan uji coba satu arah. Dimana, panjutnya, jalan tersebut kerap dilintasi oleh kendaraan dengan muatan besar.

Sementara itu, terkait dengan kepadatan yang terjadi di titik traffic light Jembatan Ranugrati, menurut Widjaja hal tersebut terjadi pada jam-jam tertentu. Yakni saat berangkat kerja dan pulang kerja. Senada dengan pernyataan Wali Kota, Widjaja juga mengaku akan melakukan kajian dengan para ahli untuk mencari solusi dari kepadatan kendaraan di wilayah tersebut.

“Sementara, kita akan melakukan kajian diskusi bersama para ahli, bagaimana treatment dan solusi yang terbaik agar tidak terjadi penumpukan seperti itu,” pungkasnya.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.