21 April 2025

Get In Touch

Update Banjir Gresik: Ratusan Warga Masih Terdampak, Peralatan Terbatas

Pengendara motor melintas di jalan kawasan Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Selasa (21/2/202) malam (istimewa)
Pengendara motor melintas di jalan kawasan Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Selasa (21/2/202) malam (istimewa)

SURABAYA (Lenteratoday) -Sampai hari Kamis pagi (23/2/2023), ratusan warga Gresik masih dirundung nestapa. Tingginya intensitas hujan mengakibatkan jebolnya tanggul Mojosarirejo di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (21/2/2023) malam.

Mereka tersebar di sejumlah kecamatan wilayah selatan. Namun, warga yang masih terdampak berada di Kecamatan Menganti dan Cerme.

Air luapan jebolnya Tanggul Mojosarirejo mengakibatkan terjadinya banjir di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Kedamean, dan Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.

Warga mengeluhkan keterbatasan alat yang membuat proses evakuasi berjalan lambat. Menurut informasi dari warga, perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi warga hanya satu unit.

Padahal warga di sana banyak yang meminta dievakuasi ke rumah keluarga atau saudaranya yang lebih aman. Akibatnya, warga berinisiatif melajukan evakuasi dengan alat seadanya.

Beberapa desa selain di Kecamatan Menganti yang warganya masih harus berkutat dengan genangan air adalah Boboh, Mojotengah, Pranti, Putatlor, Gadingwatu, Pranti, Mojotengah, Gadingwatu, Hendrosari, Beton, Hendrosari, dan Boteng.

Banjir menggenangi empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akibat tanggul jebol yang dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir, kata pejabat setempat. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut luapan banjir dari tanggul yang jebol di wilayah Gresik terkait sistem irigasi regional.  

"Hari ini kita melihat ada dua tanggul di Blok D dan Blok E Sungai Mojosarirejo yang jebol karena intensitas air hujan melebihi kapasitas. Sehingga aliran yang menuju Sungai Avur meluap menggenangi empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo," katanya saat meninjau kondisi banjir di Gresik, Rabu.
  
Mantan Menteri Sosial itu menginstruksikan agar petugas terkait mengecek ulang kapasitas, kualitas dan kekokohan, serta penampungan tanggul di sepanjang aliran sungai tersebut. 

Secara khusus, Khofifah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air untuk membenahi sistem irigasi regional yang meliputi Sungai Brantas dan Bengawan Solo. 

Melihat intensitas hujan yang cukup tinggi hampir di seluruh Indonesia termasuk Jawa Timur, lanjut Khofifah, perlu pengecekan ulang terhadap kapasitas tanggul di masing-masing titik sepanjang Sungai Brantas dan Bengawan Solo (*)

Editor: Arifin BH -Antara/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.