21 April 2025

Get In Touch

Kisah Tri Selamat dari Ledakan Dahsyat di Blitar, Listrik Mati, Istri dan Bayinya Tertimbun Batako

Rumah warga sekitar lokasi ledakan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan, Senin (20/2/2023)(Dok. Polres Blitar)
Rumah warga sekitar lokasi ledakan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan, Senin (20/2/2023)(Dok. Polres Blitar)

BLITAR (Lenteratoday) -Tri Wahyudi (27) menjadi salah satu korban selamat saat ledakan dahsyat di rumah tetangganya, Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam.

Sementara istrinya sempat tertimbun batako dan bayinya mengalami gegar otak ringan.

Saat kejadian, Tri bersama istri, Dwi Ernawati (21) dan anak balitanya, Bara Kertanegara sedang tidur di dalam kamar.

Tiba-tiba mereka terjaga setelah mendengarkan dentuman keras di dekat rumahnya.

Bersamaan dengan suara dentuman keras, listrik rumah padam dan Tri bersama istri serta anaknya yang berusia empat bulan langsung tertimpa reruntuhan batako tembok kamarnya.

"Waktu kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Posisi saya, istri dan anak sudah tidur di kamar. Saat itu terdengar dentuman keras disertai angin. Lalu mati lampu dan kami langsung keruntuhan batako dari tembok kamar," kata Tri saat menceritakan kembali peristiwa ledakan di sela-sela menunggu anaknya yang dirawat di RSUD Srengat, Selasa (21/2/2023).

Akibat kejadian itu, bayinya harus menjalani rawat inap di RSUD Srengat karena mengalami benjolan di kepala akibat tertimpa reruntuhan material bangunan rumah.

Sedang Tri dan istri hanya mengalami luka lecet di bagian tangan, dada, dan kepala.

"Saya, istri, dan anak tertimbun reruntuhan batako," ujarnya, mengutip Kompas.

Rumah Tri hanya berjarak satu rumah di sebelah timur dari pusat ledakan atau di rumah Darman. Di sebelah barat rumah Tri merupakan rumah kakaknya tapi dalam kondisi kosong.

Posisi kamar Tri segaris dengan pusat ledakan yang diduga di bagian dapur rumah Darman.

"Dari pusat ledakan, timurnya adalah rumah kakak saya, tapi kosong dan timurnya lagi adalah rumah saya," katanya.

Tertimbun reruntuhan tembok

Tri bersama istri dan anaknya yang tidur satu ranjang di kamar tertimbun reruntuhan tembok.

Dalam kondisi gelap, Tri bangun lebih dulu dari reruntuhan bangunan.

Tangan Tri mengalami luka-luka ketika berusaha bangun dari reruntuhan material bangunan. Lalu, Tri mendengar suara istrinya minta tolong. Tubuh istri Tri juga tertimbun material dan hanya terlihat tangannya.

"Tubuh istri saya hampir semua tertimbun, hanya terlihat tangannya.

Setelah bisa bangun dari reruntuhan bangunan, Tri mencoba menolong istrinya. Sedang anaknya masih tertimbun reruntuhan material bangunan.

"Saya menolong istri dulu, karena terdengar suara meminta tolong. Kalau anak saya tidak langsung menangis. Kalau langsung dicari posisinya juga tidak tahu, karena gelap, takutnya malah terinjak," ujarnya.

Selesai menolong istrinya, Tri baru mendengar suara anaknya menangis. Seketika Tri ganti mencari posisi anaknya dan mengeluarkan dari reruntuhan material bangunan.

"Kemudian, saya langsung membawa istri dan anak ke Puskesmas. Saya bawa naik motor ke Puskesmas. Saya tidak menunggu mobil ambulans, karena di lokasi belum ramai. Istri luka lecet di kepala," katanya.

Tri sangat bersyukur keluarganya selamat dalam peristiwa tersebut. Ia juga mengaku tidak tahu kalau di rumah tetangganya itu membuat petasan.

"Tidak tahu kalau disitu (rumah Darman) membuat petasan. Tiba-tiba meledak. Saya kira terjadi gempa, karena bangunan tembok langsung runtuh," katanya.

Sementara itu Putu Victor, dokter spesialis bedah RSUD Srengat yang menangani anak Tri mengatakan kondisi korban baik. Gerakannya aktif dan bisa menangis kuat.

"Minum asinya juga kuat. Tidak ada keluhan dan hari ini bisa dipulangkan," katanya.

Ia mengatakan kondisi bayi saat dibawa ke RSUD Srengat masih sadar penuh dan menangis kuat serta gerakannya aktif.

"Tapi ada luka lecet di bagian kepala akibat benturan tumpul," ujarnya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.