
MALANG (Lenteratoday) –Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) gencar antisipasi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dengan mengoptimalkan adanya 1.500 vaksin tambahan di tahun 2023 ini. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi peningkatan kasus.
“Alhamdulillah sudah ndak ada kasus lagi, dan program kita tetap vaksinasi. Jadi program tahun 2023 ini kita dapat alokasi vaksin PMK sebanyak 1.500,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Ternak Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, saat konfirmasi langsung oleh awak media, Kamis (16/2/2023).
Anton menambahkan, terdapat 2 prioritas hewan ternak yang bakal mendapatkan vaksin di 2023 ini. Yakni mobilitas sapi-sapi yang masuk ke Kota Malang, serta sapi milik peternak di Kota Malang yang belum pernah mendapatkan suntikan vaksin dari Dispangtan.
“Tetap, untuk sapi-sapi yang masuk kota Malang dan yang kemarin punya petani belum divaksin, itu akan kami vaksin. Kalau yang sudah divaksin bulan Januari, ini mulai kemarin karena sudah 6 bulan kita lakukan vaksin booster,” tambahnya.

Saat ini tidak ditemukan kembali kasus PMK di wilayah Kota Malang. Hal tersebut diyakini sebab telah dilakukannya pengamatan secara terus menerus dan sistematis, terkait dengan kasus PMK dengan pengambilan sampel dari Kecamatan Sukun, Kedungkandang, dan Lowokwaru.
Sebelumnya, Anton menyebutkan, di tahun 2022 telah terjadi kasus PMK sebanyyang menyerang sebanyak 444 hewan ternak milik warga. Kemudian ia menyampaikan bahwa dari total tersebut, 176 hewan telah teratasi. “Jadi memang sisanya dipotong paksa, maksudnya diarahkan untuk dilakukan pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH),” urainya.
Sejak tahun 2022 hingga saat ini, terdapat sekitar 1.700 ekor sapi di Kota Malang, yang dinyatakan terbebas dari PMK, baik itu sapi perah maupun sapi potong.
Pihaknya menghimbau para peternak yang belum pernah mendapatkan vaksin untuk hewan ternaknya, agar segera melakukan vaksinasi.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH