27 April 2025

Get In Touch

Pemkot Batu Rebranding sebagai “Kota Apel”

Ilustrasi wisatawan saat berkunjung ke salah satu Perkebunan Apel di Kota Batu
Ilustrasi wisatawan saat berkunjung ke salah satu Perkebunan Apel di Kota Batu

BATU (Lenteratoday) – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu nampaknya semakin serius untuk mengembalikan kejayaan petani apel dan icon daerah, dengan melakukan rebranding sebagai “Kota Apel.”

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan sejatinya buah apel dapat menjadi produk unggulan dari icon Kota Batu, dan tidak dapat dikesampingkan. Namun, pada kenyataannya, ia menilai bahwa saat ini keadaan petani apel di Kota Batu seolah terseok-seok hingga banyak beralih menjadi petani komoditas pangan lainnya.

“Ikon kita adalah Kota Apel. Kalau ingin meningkatkan potensi petani kita. Harusnya ada gerak bersama mulai dari penataan taman hingga PHRI. Saya meminta agar di mana-mana kita menonjolkan ikon kita itu,” ujar Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (11/2/2023).

Aries menambahkan, perlunya kerjasama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, untuk memantapkan rebranding tersebut demi kebangkitan para petani apel. Salah satunya, dengan menyajikan berbagai olahan apel kepada para wisatawan di tiap-tiap restoran dan hotel yang ada di Kota Batu.

“Saya minta PHRI mengevaluasi untuk lebih banyak menyediakan bahan lokal seperti apel. Dimana pengunjung nanti lebih banyak disuguhkan olahan apel. Hal tersebugjuga pastinya akan meningkatkan pendapatan petani kita. Mereka akan kembali bertani apel, kembali menghidupkan ikon kota kita ini,” paparnya.

Selain itu, Aries juga menyerukan kepada para pengelola destinasi wisata Kota Batu, untuk memberlakukan program 1 karcis, 1 apel. “Coba saja kalau setiap destinasi wisata menyediakan karcis yang diberikan 1 apel setiap bayarnya. Itu pasti akan turut memberdayakan petani kita. Mereka tidak akan segan untuk menghidupkan potensi buah apel ini sebagai komoditas utama,” tukasnya.

Sejalan dengan penuturan Pj Wali Kota. Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi, jugamenyoroti hal yang sama. Menurutnya, rebranding kota Batu sebagai Kota Apel harus dilakukan secara masif. Petani apel perlu dikuatkan dengan diberikannya pendampingan. Misalnya dengan memperkuat potensi petik apel di desa-desa.

“Batu Kota Apel, sesuai rapat di Sentul, harus ada brandingnya masing-masing. Sajian apel itu membantu warga petani apel. Nah, sekarang perlu dikuatkan agar secara ekonomi terdongkrak. Harapan kita kerjasama dengan pihak hotel. Jadi, setiap hotel yang ada di Kota Batu harus ada menu apel, menu olahan dari apel,” tegas politisi PDIP ini.

Terpisah, menanggapi hal tersebut, Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, mengatakan kesiapannyauntuk mengkoordinasikan seluruh restoran dan hotel di Kota Batu, agar dapat menyediakan olahan dari bahan apel di setiap jamuannya kepada para tamu.

“Bisa nanti kita koordinasikan dengan pihak hotel-hotel dan restoran. Jadi nanti bisa dengan wujud cake dari apel, minuman, dan macem-macem,” terang Sujud. (*)

Reporter : Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.