20 April 2025

Get In Touch

Program Training Vokasi UMM Lepas Ratusan Peserta ke Negeri Sakura

Foto dari kiri: Rektor UMM, Dr. H. Fauzan, M.Pd; Direktur Pendidikan Vokasi UMM, Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si; 2 perwakilan Peserta Program Kerja; Kepala Disdik Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Presdir PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima; dan Kepala D
Foto dari kiri: Rektor UMM, Dr. H. Fauzan, M.Pd; Direktur Pendidikan Vokasi UMM, Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si; 2 perwakilan Peserta Program Kerja; Kepala Disdik Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Presdir PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima; dan Kepala D

MALANG (Lenteratoday) -Usai menjalani program training dari pendidikan Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sebanyak 122 peserta program kerja siap dilepas dan diberangkatkan ke Jepang.

Direktur Pendidikan Vokasi UMM, Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si., mengatakan, dari hasil kolaborasi UMM bersama dengan lembaga dan perusahaan di Negeri Sakura tersebut, maka untuk pemberangkatan kali ini terdapat 6 skema pekerjaan yang akan diisi oleh para peserta.

“Trainingnya ada di UMM, sertifikasi pekerjaan di Jepang, semuanya lewat vokasi UMM. Sekarang kita ada 6 skema pekerjaan di Jepang. Diantaranya ada perawat, hospitality di hotel, pertanian, industri makanan, perikanan. Tambah lagi nanti tanggal 25 asosiasi Jepang untuk konstruksi akan ke sini untuk seminar hybrid,” ujar Direktur Direktorat Pendidikan Vokasi UMM, Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si., saat dikonfirmasi awak media pada, Senin (6/2/2023).

Prof. Tulus kemudian menambahkan, dari 122 peserta yang akan dilepas untuk mengikuti program kerja ke Jepang. 20 persen diantaranya merupakan mahasiswa lulusan Strata 1 (S1). Sedangkan sisanya merupakan siswa-siswi alumni SMA dan SMK. Dimana keseluruhan peserta tersebut telah mengikuti training di Vokasi UMM.

“Alumni S1 itu 20 persen, yang lainnya dari SMA/SMK. Ini bukan angkatan pertama, karena kalau angkatan pertama itu di tahun 2018. Harapannya ke depan skema yang ditawarkan akan lebih banyak. Tapi ini besok tanggal 25 akan ada 32 skema pekerjaan yang ditawarkan di Indonesia. Ada asosiasi, ada pengusaha konstruksi ke sini diutus 3 orang,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Rektor UMM, Dr. H. Fauzan, M.Pd,. Pihaknya menambahkan, melalui program training yang dilakukan oleh Vokasi UMM, para peserta dilatih untuk dapat belajar terkait dengan tata bahasa Jepang, mengenali dunia kerja di Negeri Sakura, hingga bagaimana beradaptasi dengan budaya Jepang.

Fauzan menyebutkan bahwa peserta yang mengikuti training, setidaknya akan digeber mulai dari 4 bulan hingga 1 tahun lamanya, tergantung pada level atau tingkatan bahasa dari tempat kerja.

“Nah, dia di training di UMM itu untuk belajar bahasa Jepang dan mengenali dunia kerja yang akan dilakukan. Termasuk budaya di Jepang. Memang aturan di Jepang itu ada beberapa skema pekerjaan yang menuntut adanya kompetensi bahasa pada level-level tertentu,” tukas Fauzan.

Terkait dengan program training, juga disampaikan oleh Presiden Direktur PT OS Selnajaya Indonesia selaku perusahaan pelatihan dan pemagangan, Satoshi Miyajima. Menurut Satoshi, bahasa dan adaptasi budaya merupakan hal utama yang harus dikuasai oleh pekerja Indonesia yang akan bekerja di Jepang.

“Kalau selama ini, komplain keterampilan itu tidak ada. Hanya saja ada keluhan tentang bahasanya, kemudian adaptasi budaya yang masih belum maksimal. Rata-rata perusahaan Jepang yang sudah kita kirim orang Indonesia, itu mereka merasa senang dengan kinerja orang Indonesia,” tegas Satoshi.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.