21 April 2025

Get In Touch

UB Terima Hibah Senilai Rp 81 Miliar dari Uni Eropa

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UB, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS, saat mendampingi Duta Besar Uni Eropa, Vincent Piket, Rabu (1/2/2023).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UB, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS, saat mendampingi Duta Besar Uni Eropa, Vincent Piket, Rabu (1/2/2023).

MALANG (Lenteratoday) – Universitas Brawijaya (UB) melalui Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) menerima hibah dari Uni Eropa, sebesar 4.98 juta Euro atau senilai Rp 81 miliar.

“Rencananya, hibah tersebut bakal digunakan untuk meningkatkan infrastruktur pelayanan kesehatan. Diantaranya seperti laboratorium riset dan pelayanan penyakit infeksius seperti ruang isolasi, rawat darurat, dan rawat jalan di RSUB,” ungkap Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UB, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS, saat mendampingi Duta Besar Uni Eropa, Vincent Piket, Rabu (1/2/2023).

Prof. Sasmito kemudian menambahkan, bahwa selain menerima hibah dari Uni Eropa. UB juga berkesempatan untuk menerima soft loan (pinjaman lunak, red) dari KfW, selaku wakil dari pemerintah Jerman senilai 37 juta euro atau setara dengan Rp 600 miliar.

“Khusus anggaran hibah ini akan digunakan untuk mendukung penelitian mengenai penyakit infeksius di Universitas Brawijaya dan RSUB,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Sasmito menjelaskan bahwa program hibah tersebut sejatinya telah ditandatangani sejak tahun lalu, oleh kedua belah pihak. Dimana penggunaan awal ditujukan untuk penanganan Covid-19.

“Pada awalnya memang untuk Covid-19. Namun kami percaya Covid sendiri hanyalah salah satu dari sekian banyak jenis penyakit infeksius. Jadi tetap penting artinya untuk kita melakukan penelitian lebih lanjut,” tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Projek RSUB, Dr. dr. Viera Wardhani, M.Kes, menuturkan, selain digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan. Program tersebut juga berguna untuk menunjang proses akademik yang berjalan di UB.

“Di tiap area di RSUB, direncanakan ada ruang pembelajaran dan teknologi kedokteran yang memungkinkan fungsi pelayanan dan pembelajaran mahasiswa tetap berjalan tanpa mengesampingkan hak-hak pasien. Sehingga pelayanan kepada pasien tetap di jalankan secara profesional namun tidak mengesampingkan tujuan pendidikan,” urainya.

Diakhir, dr. Viera mengaku bahwa program hibah juga akan dimanfaatkan untum pemenuhan peralatan medis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut, milik Fakultas Kedokteran Gigi. “Saat ini sedang proses penyelesaian 4 lantai, harapannya di akhir tahun ini sudah selesai dan peralatannya sudah bisa dipenuhi segera,” pungkas Viera.

Terpisah, Dubes Uni Eropa, Vincent Piket, menyampaikan bahwa maksud dari kunjungannya kali ini adalah untuk meninjau secara langsung, terkait dengan perkembangan kerjasama antara UB dengan EU, yang juga disalurkan melalui dana loan KfW. Vincent juga mengungkap rasa bangganya sebab dapat bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, serta berkontribusi bagi UB.I

“Kehadiran saya di sini untuk melihat bagaimana perkembangan kerjasama dan berkontribusi kepada pemerintah Indonesia, dalam rangka meningkatkan infrastruktur kesehatan dan pendidikan. Sekaligus untuk bersiap menghadapi kemungkinan pandemik di masa depan,” ucap Vincent. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.