
MALANG (Lenteratoday) – Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek, Mal Malang Town Square (Matos) gelar Kampoeng China Festival secara meriah. Direktur Mall Matos, Fifi Trisjanti mengatakan, acara yang berlangsung selama 4 hari, mulai dari tanggal 18 hingga 21 Januari 2023, ini merupakan sebuah bukti yang menunjukan keberagaman budaya di Indonesia.
“Ini bukti kebersamaan kita. Bahwa kita gak kepecah-pecah, ini bukti kita satu. Ini kita anggap sebuah budaya karena Imlek itu bukan hanya hari raya suatu agama. Jadi bagaimana kita mengemas semua seperti jadi satu, nggak lagi membeda bedakan,” ujar Direktur Matos, Fifi Trisjanti, ditemui di tengah kunjungannya pada festival tersebut, Jumat (20/1/2023).
Fifi menambahkan, nuansa Imlek tidak hanya terlihat pada ornamen-ornamen dalam Kampoeng China Festival. Namun, makanan yang disajikan kepada pengunjung juga merupakan sajian khas China.
Diantaranya yakni wedang ronde, yang merupakan makanan asimilasi China dengan bahan makanan Indonesia. Hingga bakcang, panganan tradisional Tionghoa.
“Itu tadi ada makanan khas China. Tapi mesti kita sudah tau semua, misal tadi ada wedang ronde, bakcang, kacang kuah, macam-macam lah disitu, ada cakwe juga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fifi menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang turut mendukung dan hadir dalam gelaran festival ini. Dikatakannya, hal tersebut juga sebagai salah satu contoh bersatu padunya semua masyarakat Malang Raya.
“Pemkot dan Kabupaten Malang juga pejabat disini itu semua datang. Berarti semua kita sehati. Itu yang keren pol. Khususnya di Pemkot Malang ini semua nya bersatu,” serunya.
Diakhir, Fifi menyebutkan, terdapat 15 stan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang secara maksimal dilibatkan, untuk memeriahkan acara tersebut. Mulai dari jajanan kuno seperti arbanat, hingga jajanan modern berupa pudding.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji, yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya. Sejalan dengan penuturan Direktur Matos. Sutiaji menilai gelaran tersebut sebagai wujud bahwa Indonesia memiliki banyak keberagaman etnis.
“Saya kira ini juga menjadi salah satu bentuk yang menunjukkan keberagaman sesungguhnya dari Indonesia. Nah hari ini juga ditunjukan bahwa budaya ini menjadi lokal wisdom kita. Di Malang ini banyak warga Chinese yang berkontribusi dalam pembangunan juga,” tegasnya.
Dalam kesempatannya, orang yang menduduki kursi N1 ini menekankan agar jangan sampai terjadi penindasan dari mayoritas kepada minoritas. “Mau itu perkara etnis atau apapun. Indonesia ini tidak ada kaitannya minoritas atau mayoritas. Artinya, kita semua harus bersatu padu bersama-sama melindungi semuanya,” pungkasnya.
Apresiasi atas gelaran Kampoeng China Festival ini juga datang dari Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kota Malang, Dewi Lestari. Menurutnya, acara tersebut merupakan bentuk kreatifitas yang luar biasa. Sebab mampu mengemas suatu budaya yang dapat dinikmati oleh banyak etnis di Indonesia. (*)
Reporter: Santi Wahyu /Editor:Widyawati