21 April 2025

Get In Touch

Penghimpunan ZIS Turun, Pemkot dan Baznas Kota Malang Lakukan Sinergi dengan Berbagai Pihak

Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso (tengah) dan Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman (kanan)
Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso (tengah) dan Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman (kanan)

MALANG (Lenteratoday) -Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), untuk pengoptimalan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), dalam peningkatan penghimpunan Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) di tahun 2023 ini.

Sinergitas tersebut diperlukan sebab pada tahun 2022, Baznas Kota Malang mencatat telah terjadi penurunan yang cukup signifikan pada penghimpunan ZIS di Kota Malang.

“Karena di tahun 2022 itu dana penghimpunan kita sangat menurun. Yakni sekitar Rp 760 juta. Padahal mestinya di setiap tahun itu sekitar Rp 3,5 miliaran. Jadi penurunannya sangat besar dan drastis,” ujar Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman, saat dikonfirmasi oleh awak media, Kamis (19/1/2023).

Sulaiman menambahkan, penyebab kemerosotan dana penghimpunan di tahun 2022 tersebut masih akan didiskusikan. Namun, pihaknya menduga salah satu hal disebabkan karena penurunan kepercayaan masyarakat.

“Mungkin karena ada sesuatu hal, entah itu kepercayaan atau apapun. Nanti akan kita diskusikan. Saya kira, melalui momen ini kita akan giatkan lagi penguatan ZISnya. Khususnya kami akan mendekati semua elemen termasuk ASN,” tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi dan media sosial. Untuk menginformasikan kepada khalayak umum, terkait dengan pengelolaan zakat di Kota Malang.

“Juga kita menyampaikan apa yang kita lakukan setiap bulannya. Kita masukkan disana (website dan media sosial). Guna memberikan gambaran bahwa kita ini terbuka. Siapapun boleh melihat dan boleh menanyakan dalam pengelolaan zakat ini,” jlentrehnya.

Lebih lanjut, selain dengan upaya menimbulkan kesadaran bagi ASN untuk terlibat dalam penyaluran ZIS melalui Baznas Kota Malang. Sulaiman juga menyebutkan beberapa hal yang akan dilakukannya demi mendorong pencapaian target penghimpunan ZIS.  

“Kami menghimpun dan membuat strategi. Bahwa Baznas itu jangan hanya terpusat di Kota. Maka dari itu kami membuat OPZ sampai tingkat kelurahan. Harapannya bisa maksimal. Nah, dari OPZ itu lah nanti akan dapat lagi lebih tinggi. Meskipun akan kami kembalikan lagi distribusiannya ke mereka. Baznas ini adalah koordinator dari semua itu,” urainya.

Disebutkannya bahwa keberadaan OPZ dinilai sangat penting. Sebab, selain berlaku sebagai pengelola zakat, OPZ juga dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat. Mengenai besarnya manfaat ZIS, yang disalurkan melalui Baznas.

“Optimis di 2023 lebih baik lagi. Insyaallah dengan semangat kita akan optimis untuk meningkatkan lagi ke pencapaian penghimpunan Rp 3,5 miliar. Bahkan sebelumnya itu Rp 4,2 miliar di tahun 2021,” paparnya.

Diakhir, Sulaiman menyampaikan meskipun penghimpunan di tahun 2022 sangat minim. Tapi, sambungnya, pendistribusian ZIS masih cukup tinggi.

“Artinya, dari saldo kita yang dikelola, itu pendistribusiannya masih Rp 2,5 miliar. Yang kita kelola dan distribusikan pada program kesehatan, pendidikan, ekonomi. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa menguatkan kembali kerjasama dengan Pemkot Malang,” pungkasnya.

Senada dengan penjelasan Sulaiman. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, mengharapkan adanya semangat dari para ASN maupun Non-ASN Pemkot Malang untuk menyalurkan ZIS melalui Baznas.

“Kita berharap bahwa semangat untuk berbagi, semangat untuk menyalurkan zakat. Karena penyaluran zakat ini juga tidak besar, tetapi kewajiban itu ada hak-hak warga yang kekurangan. Ada warga yang termarjinalkan. Dan di sebagian dari harta yang kita miliki ada haknya mereka yang membutuhkan,” ujar Erik.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.